Gunung Raung Keluarkan Asap Setinggi 300 Meter

visfmbanyuwangi.com – Gempa Tektonik jauh terekam di Gunung Raung disertai dengan munculnya asap berwarna putih setinggi 50-300 meter di atas puncak kawah.
Dari rekaman alat Seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi tercatat jumlah gempa tektonik jauh pada hari Selasa (6/12/2022) terjadi sebanyak 6 kali dengan amplitudo 5-32 mm berdurasi 44-156 detik. Gempa tremor menerus terekam dengan amplitudo 0,5-2 milimeter.
“Secara visual, gunung Raung tertutup kabut. Kegempaan tremor menerus masih terekam dengan dominan 0,5 milimeter,” kata anggota Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Burhan.
“Gempa lain yang terekam adalah gempa hembusan sebanyak 14 kali dengan amplitudo 2-3 milimeter berdurasi 24-29 detik. Sedangkan gempa Vulkanik tidak terdeteksi,” imbuhnya.
Burhan juga mengaku, di atas puncak kawah gunung setinggi 3.332 mdpl tersebut teramati asap putih dengan intensitas sedang setinggi 50-300 meter. Kondisi ini terjadi setiap hari disaat setelah hujan deras.
Sementara, hingga saat ini, level gunung yang berada di wilayah Banyuwangi, Bondowoso dan Jember tersebut masih waspada atau level II.
“Untuk itulah, kami menghimbau kepada para pengunjung atau wisatawan untuk menjauhi pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 KM,” ujar Burhan.
Gunung Raung setinggi 3.332 mdpl berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Jember. Gunung Raung pernah terjadi erupsi pada Rabu, 27 Juli 2022, pukul 17:19 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1500 m di atas puncak (± 4832 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat dan barat laut. Ini merupakan letusan terbaru setelah tujuh tahun lalu atau tahun 2015 silam, gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur ini meletus.
Dalam catatan sejarah, Gunung Raung ini pertama kali meletus pada tahun 1586. Setelah itu, tercatat Gunung Raung mengalami letusan hingga puluhan kali dengan kekuatan letusan yang beragam.
Data yang dilansir dari vsi.esdm.go.id, setidaknya tercatat ada 40 lebih letusan di Gunung Raung dari tahun 1586 hingga sekarang. Letusan pertama Gunung Raung terdeteksi pada tahun 1586. Saat itu, terjadi letusan dahsyat dan diketahui ada korban manusia.
Kemudian pada 1597, letusan dahsyat juga terjadi dan tercatat ada korban manusia. Kemudian pada 1638, juga terjadi letusan dahsyat di Gunung Raung dengan korban manusia mencapai ribuan orang. Letusan terus terjadi dan dibarengi banjir lahar antara tahun 1730 hingga 1896.
Selama tahun 1900-an, yakni antara tahun 1902 sampai 1989 terjadi 26 kali letusan dengan kekuatan yang beragam. Dalam periode ini, letusan yang cukup besar terjadi pada 1956. Gunung Raung meletus antara 13 sampai 19 Februari 1956 dan letusan paroksimal terjadi pada 19 Februari. Dalam catatan sejarah, letusan Gunung Raung juga terjadi pada akhir 1972. Pada letusan kali ini, hampir seluruh permukaan dasar kawah tertutup aliran lava yang keluar dari kerucut yang terletak di tengah dasar kawah.