BanyuwangiPemerintahan

Talent BEC 2022 Ikuti Penilaian Kostum

visfmbanyuwangi.com – Perhelatan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2022 memasuki tahap penilaian kostum oleh dewan juri. Sebanyak 75 talent dari masing-masing sub tema menampilkan kostum mereka di sepanjang catlwalk area GOR Tawang Alun, Banyuwangi, Minggu (5/12/2022).

Tahun ini, BEC memasuki 1 dekade atau 10 tahun gelaran. Dengan mengambil tema Tamansarine Nusantara, The Diversity of Banyuwangi Culture.

Dari tema besar ini terbagi dalam 7 sub tema, yang merupakan keberagaman ethnis di Banyuwangi yakni Arabian, Osingnese, Javanese, Chinese, Madurese, Mandarese dan Balinese.

Ke 7 sub tema tersebut di aplikasikan dalam berbagai costum rancangan para talent, yang tentunya akan menghipnotis jutaan pasang mata yang menyaksikan perhelatan BEC tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Muhammad Yanuar Bramuda mengatakan, tahap penjurian dari juri ini untuk melihat sampai seberapa kuat dan prosentase dari progress masing-masing talent terhadap kostum mereka.

“Dari penilaian ini, bagi yang masih ada kekurangan akan di berikan masukan oleh para dewan juri yang terlibat, seperti dari bidang fashion, make up, creator catwalk juga dari beberapa juri professional lainnya yang ahli di bidangnya,” papar Bramuda.

“Saat gladi bersih mendatang pada Jum’at (9/12/2022), rancangan kostum dari masing-masing talent harus sudah mencapai 99 persen. Sedangkan pada tahap penjurian kali ini, penyelesaian kostum baru mencapai 60-70 persen,” jelasnya.

Bramuda beralasan, sebagian talent tidak membawa seluruh ornament kostumnya karena pertimbangan berbagai faktor, termasuk kemungkinan terlalu berat.

“BEC Reborn tahun ini mengusung tema keberagaman ethnis yang ada di Banyuwangi. Ini sesuai dengan salah satu pilar yang terdapat pada Banyuwangi Reborn yang dicanangkan oleh ibu Bupati Ipuk Fiestiandani, yaitu menjalin harmoni. Disini digambarkan, di Banyuwangi terdapat berbagai macam suku dan agama tapi mereka hidup rukun menjalin harmoni untuk percepatan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi,” jelas Bramuda.

Bramuda melanjutkan, BEC Reborn merupakan jembatan antara kesenian tradisional dengan modern, yang diharapkan dapat mengobati kerinduan masyarakat Banyuwangi baik penonton maupun para pelaku seni yang terlibat.

Setelah 2 tahun vakum tidak di gelar karena pandemi Covid-19, maka BEC di tahun 2022 ini menjadi penanda perhelatan selama satu dekade sejak awal di gelar pada tahun 2012 lalu.

“Pada penyelenggaraan satu dekade BEC 2022 ini sengaja memilih tema itu karena menjadi akumulasi dari tema-tema BEC di tahun sebelumnya,” imbuh Bramuda.

Perhelatan BEC 2022 digelar pada Sabtu (10/12/2022) dengan start dari lorong Bambu depan Gesibu Blambangan dan finish di Kantor Bupati Banyuwangi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button