Antisipasi Banjir Kalibaru, Pemkab Relokasi Pemukiman di Bantaran Sungai Hingga Normalisasi Sungai

visfmbanyuwangi.com – Dinas PU Pengairan Banyuwangi tengah melakukan berbagai upaya penanganan jangka pendek hingga jangka panjang di kawasan Kecamatan Kalibaru, sebagai upaya untuk mencegah kembali terjadinya banjir bandang seperti pada 3 November 2022 lalu.
Yang saat ini sedang dilakukan adalah normalisasi system saluran irigasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sumberbaru Kalibaru sehingga pelayanan irigasi kepada masyarakat dan petani tidak terganggu pada saat memasuki masa tanam di musim penghujan.
“Beberapa titik yang jebol sudah kami beri penahan dan dibersihkan karena pada sedimennya terdapat sampah-sampah dari pepohonan besar. Semoga minggu depan segera bisa normal kembali saluran irigasinya,” kata Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo.
Dijelaskan Guntur, untuk penanganan jangka pendek selanjutnya adalah mengembalikan fungsi sepadan sungai dan ini sudah di diskusikan dengan beberapa komponen agar masyarakat yang bertempat tinggal di bantaran sungai dan didalam badan sungai bisa segera direlokasi tempatnya. Sehingga ketika ada luapan air sungai dan banjir, tidak lagi menggenangi rumah-rumah warga.
“Kami melakukan tindakan pendekatan persuasive karena mereka masih dalam situasi trauma. Jangan sampai apa yang kami lakukan ini justru semakin membuat susah mereka,” ungkap Guntur.
Namun Guntur meyakini bahwa apa yang dilakukan pihaknya ini adalah untuk menyelamatkan mereka dalam jangka panjang.
“Yang kami lakukan ini untuk keselamatan mereka jangka panjang. Termasuk penanganan perbaikan pipa paralon yang rusak yang menjadi aliran air bersih ke rumah-rumah warga, juga kami lakukan dalam jangka pendek ini,” paparnya.
Guntur mengaku berbagai kegiatan jangka pendek tersebut sudah dimasukkan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) agar segera dilakukan pengerjaannya tahun depan. Yang terpenting lagi, pihaknya juga melakukan perubahan afour-afour dari arah perkebunan agar tidak semua dibuang ke aliran DAS Sumberbaru yang mengarah ke Sungai Kali Yas sehingga beban banjir yang diciptakan dari kawasan tersebut bisa dibagi lagi.
“Untuk jangka menengah dan jangka panjang, dalam upaya mengurangi beban banjir di kawasan tangkapan air, maka daerah yang di kemiringan diatas 400-500 meter tidak boleh ditanami tebu dan harus ditanami tanaman keras,” jelas Guntur.
“Kami sudah mendiskusikan dengan pihak PTPN XII karena perkebunan harus memenuhi kebutuhan tebu untuk mengisi pabrik gula Glenmore. Target tanaman tebu di lahan 90 ribu hektar ada pada kemiringan dan elevasi diatas 5 persen,” paparnya.
Seperti diketahui, banjir bandang terjadi pada 3 November 2022 dan menggenangi puluhan rumah warga di enam desa di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Yaitu Desa Kalibaru Wetan, Kajarharjo, Kalibaru Kulon, Kalibaru Manis, Banyu Anyar dan Desa Kebunrejo.
Lokasi yang paling terdampak ada di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan yang menyebabkan 35 rumah rusak berat bahkan ada yang hanyut terbawa banjir. Juga ada 13 rumah rusak sedang dan 13 rumah rusak ringan. Selain itu, 7 sepeda motor dan 3 mobil serta 3 ekor sapi dan 14 ekor kambing hanyut.