BanyuwangiPemerintahan

Angkat Potensi Perikanan, Banyuwangi Gelar Festival Nelayan Tangguh

visfmbanyuwangi.com – Untuk mengangkat potensi perikanan daerah, Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Nelayan Tangguh. Beragam program peningkatan sektor perikanan digeber secara menarik di Pantai Grand Watu Dodol (GWD), Banyuwangi, Selasa (21/11/2022). 

Berbagai potensi perikanan, budidaya perairan, produk olahan, hingga kreativitas para nelayan ditampilkan dalam ajang tersebut. Seperti upaya konservasi terumbu karang, pengelolaan sampah pesisir, dan masih banyak lainnya. 

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir secara virtual dalam kegiatan tersebut menyebut Festival ini adalah bentuk apresiasi Pemkab untuk para nelayan yang telah berkontribusi besar terhadap perekonomian dan pembangunan Banyuwangi.

“Ini sekaligus menjadi ajang promosi untuk memasarkan potensi perikanan Banyuwangi,” ungkap Bupati Ipuk.

Banyuwangi merupakan kabupaten yang sangat luas dengan luas wilayah mencapai 5.782,50 Km2 dan memiliki Panjang garis pantai 175,8 Km yang tersebar di 11 kecamatan mulai dari Kecamatan Wongsorejo sampai Kecamatan Pesanggaran.

Pemkab terus melakukan intervensi program untuk optimalisasi sektor perikanan baik dari sisi SDM hingga penguatan ekonominya. Mulai, melakukan konservasi ekosistem laut, pengembangan pariwisata, hingga membantu perekonomian daerah. Untuk itu, Pemkab terus berkomitmen mendukung penguatan kelembagaan nelayan.

“Penguatan kelembagaan sangat penting agar nelayan bisa semakin mandiri. Dengan status kelembagaan yang jelas, nelayan akan mudah mengakses permodalan melalui perbanka,” papar Bupati Ipuk.

“Inilah yang terus kami dorong. Kami juga terus mengimbau agar nelayan melakukan pengurusan ijin kapal,” tuturnya.

Selain itu, Bupati Ipuk juga mendorong agar nelayan terus mencari celah diversifikasi usaha. Tak hanya bergantung pada penangkapan ikan, nelayan juga diharapkan bisa mengolah produk turunannya, seperti bakso, nugget, kerupuk, siomay, dan lainnya.

“Dengan diversifikasi usaha, nelayan akan lebih survive. Saat tidak bisa melaut karena cuaca ekstrem, maka keluarga nelayan tetap bisa bertahan dari usaha sampingan ini,” jelas Bupati Ipuk.

Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi Alief Rachman Kartiono menjelaskan, rangkaian kegiatan ini digelar sejak beberapa bulan lalu.

Adapun rangkaian kegiatannya meliputi, lomba video kreatif Kelompok Usaha Bersama (KUB), camp nelayan, dan out bond antar KUB, kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) dan kelompok budidaya perikanan (Pokdakan).

“Ada juga pameran potensi perikanan tangkap, pameran potensi budidaya air tawar dan payau, pameran dan bazar produk olahan perikanan, dan masih banyak lainnya,” jelas Alief.

Selain itu, juga ditampilkan beragam keunggulan nelayan Banyuwangi. Mulai dari sisi kelembagaan, budaya konservasi, akses permodalan, diversifikasi usaha, dan ketangguhan informasi dalam melihat kondisi cuaca, spot ikan, hingga pemasaran hasil tangkapan. 

“Kami bekerja sama dengan banyak pihak untuk mendorong SDM nelayan daerah. Di antaranya dengan Aruna dan BMKG. Pemkab juga didukung Food Agriculture Organization (FAO) dari PBB yang mendampingi ibu-ibu nelayan membuat berbagai produk olahan ikan,” pungkasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button