PT ALP : Belum Pastikan Penyebab Kebakaran KM Mutiara Timur 1

visfmbanyuwangi.com – Pihak Managemen PT ALP mengaku belum bisa memastikan penyebab dari kebakaran yang terjadi didalam KM Mutiara Timur 1 di kawasan Perairan Karang Asem Bali, yang mengangkut 262 orang penumpang. KM Mutiara Timur 1 tersebut adalah kapal milik perusahaan pelayaran PT ALP yang beroperasi dilintas Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi – Pelabuhan Gilimas, Lembar Lombok, NTB.
Manager Cabang ALP Tanjung Wangi, Banyuwangi, Agus Rani mengatakan, pihaknya sudah menjalankan sesuai SOP yang berlaku.
“Pada saat terjadi kebakaran di KM Mutiara Timur 1, tim emergency responsive kami melakukan komunikasi khususnya dari cabang Gilimas Lembar dengan Tanjung Wangi Banyuwangi sekaligus melakukan kontak dengan nahkoda kapal,” ungkap Agus.
“Hasil dari komunikasi ini kami sampaikan ke pihak managemen di Jakarta, sehingga proses evakuasi dengan bantuan aparat TNI AL bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.
Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa dan seluruh penumpang dalam kondisi selamat.
Agus menjelaskan, informasi yang diterima pihaknya dari nahkoda kapal belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut.
“Saya belum bisa pastikan asal kebakaran itu. Hanya saja pada saat itu, dari arah gladag kendaraan didalam kapal mengeluarkan asap,” kata Agus.
“Yang bisa kami lakukan saat ini adalah melakukan evakuasi penumpang. Saya belum mengetahui adanya santunan untuk para penumpang, sambil menunggu keputusan dari pihak management. Di evakuasi pertama, mereka di inapkan di posko penumpang di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi terlebih dahulu dengan di berikan berbagai pelayanan kesehatan,” paparnya.
Agus berharap, ke depan ada kebijakan dari pihak management terhadap nasib para penumpang, mengingat banyak barang mereka yang masih tertinggal didalam kapal.
Sementara terkait adanya kesaksian sejumlah penumpang yang menyatakan bahwa kebakaran tersebut berasal dari kendaraan pengangkut tabung gas yang meledak, Agus kembali menyatakan belum bisa memberikan keterangan.
“Kami belum tahu penyebabnya. Karena itu diperlukan penyidikan dan investigasi lebih lanjut,” ungkapnya.
Agus menjelaskan, selama ini seluruh kendaraan yang diangkut menggunakan kapal milik PT ALP adalah kendaraan expedisi yang memang rutin menyeberang dari Tanjung Wangi ke Gilimas Lembar. “Sehingga, petugas dilapangan tidak lagi melakukan pemeriksaan terhadap barang yang diangkut oleh kendaraan-kendaraan itu,” imbuhnya.
Seperti diketahui, dari manifest yang di terima TNI AL, jumlah penumpang didalam KM Mutiara Timur 1 tersebut sebanyak 262 orang. Yang 210 orang diantaranya di evakuasi ke KRI Raden Edi Martadinata. Sedangkan KAL Kadet 6 mengevakuasi 25 orang dan KAL Kadet 7 mengevakuasi 19 orang. Total ada 254 penumpang yang di evakuasi ke Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi menggunakan KRI Raden Edi Martadinata dan 2 KAL tersebut. Selain itu, ada 8 orang lainnya di selamatkan oleh nelayan ke Pelabuhan Lembar, NTB.
Sehingga seluruh penumpang yang sudah diselamatkan sebanyak 262 orang sesuai dengan manifest yang di terima oleh TNI AL.