BanyuwangiPemerintahan

Warga Banyuwangi Tanam Padi Varietas Unggul di Tanah Bengkok Desa. Ini Hasilnya

visfmbanyuwangi.com – Pemkab Banyuwangi terus mendorong perkembangan pertanian di Banyuwangi, salah satunya dengan mendukung penggunaan varietas padi yang dinilai bisa meningkatkan produktivitas.

Seperti yang dilakukan Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah saat melakukan panen padi perdana jenis M70D di kawasan Embung Kenitu di Desa Setail, Kecamatan Genteng.

Varietas ini diyakini memiliki keunggulan masa panennya yang lebih cepat. Menariknya, lahan yang dimanfaatkan berupa tanah kas desa seluas 5 hektar. Pemerintah desa setempat berharap dengan menanam padi jenis ini bisa tercapai ketahanan dan kemandirian pangan setempat.

“Saya salut pada Pemerintah Desa Setail karena memberikan contoh yang baik kepada warga dengan melakukan penanaman padi jenis unggul di tanah bengkok desa,” kata Sugirah.

“Ini adalah contoh yang baik, menanami lahan kas desa dengan padi unggulan. Semoga apa yang dilakukan petani Desa Setail ini bisa diikuti warga lainnya agar dapat meningkatkan hasil panennya,” harap Sugirah.

Sementara, panen perdana tersebut dihadiri sejumlah tokoh masyarakat setempat, Pengurus Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Banyuwangi.

Sugirah mengaku, saat ini stok pangan di Banyuwangi khususnya padi dinilainya masih aman. Namun, produktivitas padi tetap harus menjadi perhatian untuk terus ditingkatkan.

“Petani tidak boleh hanya terpaku pada satu varietas unggulan saja. Semua harus terbuka, jenis apa yang tengah dikembangkan yang meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen,” ungkap Sugirah.

Manajer MTani Area Jatim, Bali dan NTB, Sugeng Widodo, menambahkan, padi varietas M70D ini memiliki banyak keunggulan.

“Varietas ini banyak punya keunggulan. Padinya genjah atau cepat panen. Jika pada padi biasa panennya berkisar 98 atau 106 hari, maka padi M70D ini berkisar 70 atau maksimal 85 hari. Selain itu juga tahan wereng, atau biasa disebut Varietas Unggul Tahan Wereng/VUTW,” papar Sugeng.

Sementara itu, Kepala Desa Setail, Syaifuddin, mengaku senang berkesempatan menanam padi jenis ini di tanah kas desanya, yang di harapkan terus bisa membawa hasil yang baik.

“Hasil panen ini nanti juga akan dijadikan sebagai bibit kembali. Selanjutnya akan ditanam di minimal 600 hektar sawah di Banyuwangi,” kata Syaifuddin.

“Kami juga akan mengembangkan ke program mina tani. Di kanan kiri saluran irigasi akan ditanami jambu deli khas Desa Setail yang nantinya bisa dinikmati warga sekitar,” imbuhnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Banyuwangi, M Khoiri menerangkan, pada 2021, realisasi luas lahan persawahan yang ditanami padi di Banyuwangi seluas 118.466 hektar dengan luas panen 118.324 hektar.

“Produksi padi di tahun yang sama mencapai 784.732 ton. Sedangkan di tahun 2022 ini sampai dengan 24 September, realisasi tanam mencapai 117.316 hektar, dengan luas panen 89.551 hektar. Sementara produksinya mencapai 593.451 ton,” jelas Khoiri.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button