BanyuwangiPemerintahan

Pendampingan, Pendekatan Emosional Korban Banjir Kalibaru Lewat Trauma Healing

visfmbanyuwangi.com – Kementrian Sosial RI bersama Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Banyuwangi terus memberikan dukungan psiko sosial berupa Trauma Healing kepada warga terdampak banjir di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, utamanya anak-anak dan lansia.

Tenda berukuran besar berwarna merah putih bertuliskan Kemensos berdiri kokoh di kawasan pemukiman warga, yang paling terdampak banjir. Tepatnya di sisi timur kawasan lahan PTPN XII di Desa Kalibaru Wetan. Tenda tersebut di gunakan untuk kegiatan trauma healing.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Banyuwangi, Henik Setyorini mengatakan, Kemensos bersama Pemkab Banyuwangi membuka Layanan Dukungan Psiko (LDP) sosial kepada warga yang berada di lokasi paling terdampak dari bencana banjir Kalibaru, dengan memberikan trauma healing.

“Trauma Healing ini terfokus pada masyarakat di RT 6 RW 5 Desa Kalibaru Wetan, daerah paling terdampak,” ungkap Henik.

Karena seperti diketahui, Banjir yang terjadi pada 3 November 2022 tersebut menggenangi 60 rumah warga di enam desa di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Yaitu Desa Kalibaru Wetan, Kajarharjo, Kalibaru Kulon, Kalibaru Manis, Banyu Anyar dan Desa Kebunrejo. Lokasi yang paling terdampak ada di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan yang menyebabkan 35 rumah rusak berat bahkan ada yang hanyut terbawa banjir. Di 35 rumah tersebut di huni 157 KK dengan jumlah individu sekitar 450 an orang lebih.

Di Kalibaru Wetan ini, juga terdapat 13 rumah rusak sedang dan 13 rumah rusak ringan. Selain itu, 7 sepeda motor dan 3 mobil serta 3 ekor sapi dan 14 ekor kambing hanyut.

“Kepada warga terdampak utamanya anak-anak dan lansia diberikan beberapa pendampingan agar mereka tidak trauma pasca terjadinya banjir itu,” ujar Henik.

Dalam trauma healing yang juga melibatkan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur ini, di berikan pendampingan serta sentuhan-sentuhan lebih ke pendekatan emosional kepada mereka. Supaya para warga terdampak bisa menerima kenyataan yang sudah terjadi dan tidak menjadikan mereka trauma.

“Karena di khawatirkan mereka tidak bangkit lagi pasca banjir, sehingga para petugas trauma healing terus memberikan edukasi dan pendampingan supaya para korban tidak stress,” papar Henik.

Trauma healing adalah suatu proses pemberian bantuan berupa penyembuhan untuk mengatasi gangguan psikologis seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya karena lemahnya ketahanan fungsi-fungsi mental yang dimiliki individu.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemkab Banyuwangi juga telah menyiapkan relokasi Hunian Sementara (Huntara) untuk ratusan warga yang rumahnya rusak berat di terjang banjir.

Lokasi Huntara tersebut berada di area PTPN XII seluas 6000 meter persegi atau 0,6 Hektar dengan system bersifat pinjam pakai. Bisa 20 tahun ataukah 30 tahun yang akan terus di perpanjang.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button