BanyuwangiPemerintahan

Sejak 2014, Banyuwangi MoU Dengan YKI JFF Tangani Kesehatan Mata

visfmbanyuwangi.com – Pemkab Banyuwangi menjalin kerjasama dengan Yayasan Kemanusiaan Indonesia (YKI) The Joint Fawcett Foundation (JFF) untuk penanganan kesehatan mata, dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Banyuwangi.

Usai menandatangani nota kesepahaman perpanjangan kerjasama penanganan kesehatan mata di Banyuwangi, Bupati Ipuk Fiestiandani mengaku tangan pemerintah tidak cukup panjang untuk menuntaskan berbagai permasalahan warga. “Dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi dengan banyak pihak untuk menyelesaikannya. Saya berterima kasih kepada Yayasan Kemanusiaan Indonesia (YKI) The John Fawcett Foundation (JFF) dan semua pihak yang mendukung terlaksananya kerjasama ini sehingga banyak warga Banyuwangi yang mendapatkan manfaatnya,” papar Bupati Ipuk.

MoU tersebut ditandatangani oleh Bupati Ipuk dan Ketua JFF Indonesia, I Gede Bingin di Gedung PMI Banyuwangi dan disaksikan Danlanal Letkol Laut (P) Ansori. Turut hadir Wakil Bupati Sugirah dan Ketua PMI Banyuwangi Yusuf Widyatmoko.

MoU itu berisikan kesepakatan untuk melanjutkan program bebas biaya kesehatan dalam pelayanan kesehatan mata di Kabupaten Banyuwangi. Program itu dikhususkan membantu masyarakat Banyuwangi yang kurang mampu.

“Dukungan pemkab untuk program semacam ini karena manfaatnya yang sangat dirasakan masyarakat. Saya juga berimakasih kepada YKI JFF yang sudah memfasilitasi masyarakat tidak mampu untuk pengobatan matanya,” ungkap Bupati Ipuk.

Ketua JFF Indonesia, Gede Bingin mengaku senang bekerjasama dengan Pemkab Banyuwangi karena didukung banyak pihak di dalamnya. Mulai dari Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI), PMI dan stakeholder di Banyuwangi lainnya. 

“Kami senang bisa hadir memberikan pelayanan bagi warga Banyuwangi. Berkat dukungan pemkab dan lainnya, kami sudah menangani ribuan warga Banyuwangi terkait kesehatan matanya,” ungkap Gede Bingin.

Kerjasama penanganan kesehatan mata antara Pemkab Banyuwangi dan JFF Indonesia dimulai sejak 2014. Setelah berjalan 9 tahun, telah dilakukan pemeriksaan mata terhadap 18.468 orang. Dilakukan operasi katarak terhadap 2.383 orang, juga pemasangan bola mata pada 107 orang.

Selain itu juga pemberian kacamata 10.312 orang, pemberian obat pada 5.830 orang.  Sedangkan untuk program School Screening di 14 sekolah dasar telah diperiksa 4.140 siswa, telah diberikan kacamata bagi 93 anak.

“Katarak memang menjadi salah satu perhatian kami. Sebab, penyakit mata seperti katarak ini adalah penyumbang masalah kebutaan,” pungkas Gede Bingin.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button