Komitmen Banyuwangi Kembangkan RTH Diapresiasi Kementrian ATR/BPN

visfmbanyuwangi.com – Pemkab Banyuwangi mendapat penghargaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Award dari Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), atas komitmen Banyuwangi yang menyediakan 20 persen RTH Publik di wilayah perkotaan.
Penghargaan ini dalam rangkaian peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) 2022 yang di serahkan langsung oleh Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto kepada Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Banyuwangi, Dwi Yanto. Secara keseluruhan, hanya ada lima daerah yang menerima RTH Award ini.
Sebelumnya, tim Kementerian ATR/BPN telah melakukan penilaian pelaksanaan penyediaan RTH di seluruh kabupaten/kota se-Indonesia, 10-19 Oktober 2022 lalu.
Sementara itu, secara terpisah, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut gembira penghargaan tersebut. “Penghargaan ini sebagai dorongan untuk terus mempertahankan dan mengembangkan keberadaan RTH di Banyuwangi,” ujar Bupati Ipuk.
“Kami menyediakan ruang terbuka hijau di tengah perkotaan ini, tidaklah mudah. Apalagi di tengah kebutuhan atas lahan yang terus meningkat. Sehingga perlu komitmen kuat bisa mewujudkan RTH secara ideal,” paparnya.
Penyediaan RTH sendiri merupakan amanat dari Undang-Undang No. 26/2007 tentang Penataan Ruang. Dalam regulasi tersebut, pemerintah harus menyediakan 20 persen RTH publik dan 10 persen untuk RTH privat. Amanat tersebut diwujudkan secara bertahap oleh Pemkab Banyuwangi dari 2011 dan tercapai pada tahun ini.
Wilayah perkotaan di Banyuwangi mencapai 15.319,53 Hektar. Sehingga RTH Publik yang harus dipenuhi minimal mencapai 3.063,91 Ha. Pada 2011, RTH di Banyuwangi baru 2.526,85 atau sekitar 16,49 persen. Pada 2021, meningkat jadi 2.539,72 Ha atau sebesar 16,58 persen.
“Alhamdulillah, tahun 2022 ini RTH di Banyuwangi sudah terpenuhi sebesar 3.091,49 Ha atau 20,18 persen. Keberadaan RTH sangat penting,” tutur bupati perempuan tersebut.
RTH di Banyuwangi dirancang sebagai ruang publik dan pusat aktivitas masyarakat. Bahkan, sejumlah RTH di Banyuwangi dibangun dengan melibatkan arsitek nasional.
Sebut saja RTH Kedayunan Kabat oleh arsitek Yori Antar, RTH Sayu Wiwit oleh Andra Matin. Begitu juga dengan RTH Taman Blambangan yang dirancang oleh Adi Purnomo, yang juga arsitek Pendopo Sabha Swagata yang kawasannya sangat asri didominasi rerumputan hijau.
RTH di Banyuwangi sendiri tidak hanya di kawasan perkotaan. Namun, menjangkau pula wilayah kecamatan dan kelurahan/ desa. Tercatat ada 120 RTH dengan total luas 47,680 hektar.
“Kami akan terus memperbanyak ruang-ruang public. Hingga saat ini telah dibangun 120 RTH se-Banyuwangi agar masyarakat bisa saling berinteraksi dan bersosialisasi dengan nyaman. Kami juga melibatkan arsitek, ini bukti keseriusan pemkab agar ruang-ruang publik ini menjadi tempat yang sangat nyaman,” jelas Bupati Ipuk.
“RTH ini sebagai energi kota mempunyai manfaat yang besar sebagai tempat interaksi, pembentuk estetika kota bahkan retensi air,” pungkasnya.