Ini Pesan Bupati Ipuk Fiestiandani Kepada IDI Banyuwangi

visfmbanyuwangi.com – Pemkab Banyuwangi berharap, program Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke depan bisa lebih di arahkan untuk mendorong pelayanan kesehatan promotive dan preventif.
Hal itu disampaikan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menghadiri pelantikan pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Banyuwangi periode 2022-2025.
“Saya harap pengurus IDI Banyuwangi dapat bersinergi dalam rangka mewujudkan layanan kesehatan masyarakat yang terintegrasi, aman, berkualitas dan efisien,” kata Bupati Ipuk.
Selain itu, diharapkan pelayanan IDI lebih diarahkan pada promotif dan preventif daripada kuratif dan rehabilitatif. Dengan pelayanan promotif dan preventif, kesehatan masyarakat dapat dijaga sejak dini.
Pelayanan kesehatan promotif merupakan serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan, yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.
Sementara pelayanan kesehatan preventif, yaitu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit. Seperti penurunan angka kematian ibu dan anak.
Bupati Ipuk juga berharap IDI bisa memberikan edukasi pentingnya calon ibu tentang pola hidup sehat. Demikian juga dengan stunting, diharapkan tindakan-tindakan pencegahan bisa dioptimalkan.
“Selama ini IDI telah banyak membantu pemerintah seperti penanganan pandemi Covid-19, dan penanganan kesehatan di masyarakat lainnya. Atas nama Pemkab Banyuwangi, saya berterimakasih kepada IDI yang telah membantu dan bergotong royong menghadapi pandemi Covid -19. Semoga para pengurus yang baru dilantik dapat melaksanakan tugas dengan amanah,” papar Bupati Ipuk.
Ketua IDI Cabang Banyuwangi Periode 2022-2025, dr Nelly Mulyaningsih, mengatakan visi IDI adalah membantu program kesehatan pemerintah daerah.
“Dukungan dan kerjasama dari Pemkab Banyuwangi menjadi kunci suksesnya periode baru IDI ke depan,” ujar Nelly.
“Mohon dukungan dan kerjasama pemerintah dalam advokasi kesehatan dan program-program IDI ke depan,” tuturnya.
Selain itu kata Nelly, ada tiga hal mendasar yang menurutnya harus dilakukan IDI. Pertama, IDI harus memiliki kemampuan melihat dan menganalisis situasi global, regional dan nasional.
Kedua, IDI juga mesti menentukan apa yang akan dicapai, bagaimana mencapainya, dan langkah strategis apa saja yang akan dilakukan. Terakhir, IDI juga harus mampu keluar dari zona nyaman yang sesungguhnya tidak produktif.
“Sudah saatnya kami melakukan transformasi di segala bidang. Sama seperti apa yang disampaikan ibu Bupati Ipuk, agar lebih fokus pada tindakan yang promotif dan preventif,” pungkas Nelly.