Ini Yang Dilakukan Pemkab Banyuwangi Usai Banjir Bandang Kalibaru

visfmbanyuwangi.com – Pemkab Banyuwangi akan menambah jalur baru saluran sungai di kawasan Kecamatan Kalibaru, menyusul terjadinya banjir bandang yang melanda sejumlah desa di wilayah setempat.
Seperti diketahui, hujan deras dengan intensitas tinggi terjadi di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi pada Kamis sore hingga malam (03/11/2022) selama lebih dari 4 jam.
Menyebabkan, puluhan rumah warga di 6 desa mengalami rusak ringan hingga berat. Yaitu Desa Kalibaru Wetan, Kajarharjo, Kalibaru Kulon, Kalibaru Manis, Banyu Anyar dan Desa Kebunrejo.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, yang terdampak cukup parah di Desa Kalibaru Wetan, terdapat 35 rumah warga rusak berat bahkan ada yang hanyut terbawa banjir. Juga ada 13 rumah rusak sedang dan 13 rumah rusak ringan. Selain itu, 7 sepeda motor dan 3 mobil serta 3 ekor sapi dan 14 ekor kambing hanyut.
Banjir juga menyebabkan dua jembatan putus di Dusun Krajan, Desa Kajarharjo, tepatnya di RT 7 RW 4 dan di RT 5 RW 1.
Banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi tersebut selain karena curah hujan yang tinggi mencapai 388 mm, juga karena saluran sungai yang tidak mampu menampung debit air yang sangat besar.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengecek langsung lokasi banjir dan bertemu dengan warga terdampak, Jum’at (04/11/2022).
“Untuk awal, fokus utama adalah keselamatan warga. Puskesmas dan tim kesehatan dihadirkan untuk memeriksa kondisi warga,” ujar Bupati Ipuk saat meninjau Desa Kalibaru Wetan yang mengalami banjir paling parah.
“Secara paralel, pemkab fokus pembersihan puing-puing dan sampah. Petugas bersama relawan dan warga kerja bakti untuk membersihkan lingkungan. Alat berat telah ditempatkan di lokasi untuk melakukan pembersihan. Truk-truk sampah juga telah di kerahkan,” paparnya.
Bupati Ipuk menjelaskan, Pemkab Banyuwangi juga telah menyalurkan bantuan yang dibutuhkan warga. Selain itu posko bantuan dan dapur umum telah didirikan yang dipusatkan di Kantor Desa Kalibaru Wetan.
“Pendataan masih terus berlangsung. Bagi warga yang rumahnya rusak berat, pemkab menyiapkan tempat tinggal sementara di Hotel Margo Utomo. Tapi warga banyak yang memilih tinggal di rumah kerabatnya,” jelas Bupati Ipuk.
Untuk langkah selanjutnya, kata Bupati Ipuk, agar kejadian tidak kembali terulang, Pemkab Banyuwangi bersama instansi terkait membuat mitigasi baru.
“Kita juga akan membuat jalur baru dari hulu agar tidak masuk ke sungai-sungai kecil yang ada di pemukiman warga,” ungkap bupati perempuan tersebut.
Kepala Dinas PU Pengairan, Guntur Priambodo mengatakan, salah satu penyebab banjir tersebut karena curah hujan dengan intensitas tinggi mencapai 338 mm selama empat jam. “Ini membuat saluran air yang kecil tidak mampu menampung lonjakan debit air, sehingga air meluap ke pemukiman warga,” ungkapnya.
Guntur mengaku, untuk penanganan jangka pendek, segera mengembalikan fungsi saluran yang rusak agar tidak mengganggu suplai air.
“Kami juga akan membuat afour saluran pembuangan perkebunan tebu diarahkan ke sungai besar agar aliran yang kecil ini tidak meluap lagi,” imbuh Guntur.
Ditambahkan Plt Kepala Dinas PU Cipta Karya, Danang Hartanto, selain melakukan pembersihan di lokasi banjir juga segera membenahi saluran-saluran yang buntu.
“Banyak material yang terbawa dari atas. Termasuk batang-batang pohon besar serta sampah-sampah, ini salah satu yang membuat aliran tidak lancar sehingga meluap,” kata Danang.
“Terkait jembatan yang putus, akan segera dibangun jembatan sementara. Kami juga akan mengidentifikasi semua bangunan yang ada di bantaran sungai,” imbuhnya.
Danang mengaku, pihaknya memetakan mana yang harus direlokasi dan yang masih dipertahankan.