Imbas Gandrung Sewu, Okupansi Hotel di Banyuwangi Sould Out

visfmbanyuwangi.com – Hampir 95 persen kamar di seluruh hotel di Banyuwangi penuh dengan tamu, selama di gelarnya perhelatan Gandrung Sewu 2022. Utamanya adalah hotel-hotel bintang 3.
Bahkan, seluruh homestay yang ada di wilayah kota Banyuwangi juga terisi full para tamu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda mengatakan, tercatat ada 11 hotel bintang 3 di Banyuwangi dengan jumlah kamar mencapai 1.800 an.
“Untuk hotel bintang 3 ada 11 hotel. Total kamarnya 1.800 an seluruhnya terisi penuh oleh tamu yang akan menyaksikan perhelatan Festival Gandrung Sewu di Pantai Marina Boom,” ujar Bramuda.
Bahkan, Bramuda mengaku dimintai tolong oleh beberapa manager perusahan untuk mencarikan hotel menjelang di gelarnya Gandrung Sewu, ternyata sudah sould out.
“Tersisa hanya beberapa kamar saja. Itupun hanya bisa menginap 1 hari saja, selanjutnya sudah di booking tamu lainnya yang sudah pesan jauh-jauh hari,” tutur Bramuda.
Bramuda menilai, Gandrung Sewu adalah sarana menggerakkan modal sosial juga mampu menggeliatkan ekonomi daerah. Hal ini terbukti, hotel-hotel berbintang penuh dengan tamu yang menginap, juga homestay. Selain itu, hampir seluruh hotel kelas melati juga full tamu. Bahkan, warung dan restoran rakyat ramai diserbu ribuan wisatawan dan mereka berbelanja oleh-oleh.
Dari transportasi, UMKM, dan akomodasi semua bergeliat karena Gandrung Sewu.
“Gandrung Sewu bukan hanya helatan pariwisata, tapi bagian pemajuan budaya daerah,” imbuh Bramuda.
Selain unjuk seni, Gandrung Sewu juga sebagai upaya regenerasi pecinta dan pelaku seni Banyuwangi. Para talent yang terlibat diseleksi dari hampir 3000 pelajar tingkat SD dan SMP yang mendaftar, hingga terseleksi 1.248 peserta. Mereka tidak hanya dari sekolah umum, namun juga dari madrasah dan sekolah berbasis pesantren se-Banyuwangi.
Setelah vakum selama dua tahun karena Pandemi Covid-19, pagelaran Gandrung Sewu di tahun 2022 ini benar-benar mengobati dahaga para penggemarnya. Ribuan wisatawan nusantara dan mancanegara rela berdesakan dan berpanas-panasan demi bisa menyaksikan pementasan kolosal yang diikuti oleh 1.248 penari tersebut.
Pada Gandrung Sewu kali ini, juga dianugerahkan penghargaan khusus kepada dua sosok di balik penyelenggaraan Gandrung Sewu yang pertama kali dihelat pada 2012 itu.
Kedua sosok tersebut adalah mendiang Budianto dan Sumitro Hadi. Mereka adalah inisiator dan koreografer pertama pertunjukan yang kini ditetapkan dalam agenda wisata nasional tersebut.
Festival Gandrung Sewu 2022 ini mengambil tema “Sumunare Tlatah Blambangan” atau Kilau Bumi Blambangan, sebuah kisah Banyuwangi semasa masih menjadi kawasan Kerajaan Blambangan. Kala itu, kerajaan dilanda wabah. Bahkan, sang putri raja bernama Dewi Sekardadu, terjangkit. Tak seorangpun mampu menyembuhkan hingga datang seorang ulama bernama Syekh Maulana Ishak ke Blambangan. Kedatangan Syekh Maulana Ishak berhasil menyembuhkan wabah di Blambangan.
Kisah inilah yang menjadi fragmen utama dalam Gandrung Sewu kali ini.