BanyuwangiPemerintahan

Vaksinasi PMK di Banyuwangi Ditargetkan Selesai November 2022

visfmbanyuwangi.com – Pemkab Banyuwangi sudah menyelesaikan 46.457 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan milik para peternak, atau masih tersisa 10 persen lebih dari 62.100 dosis yang di targetkan.

Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Nanang Sugiharto mengatakan, pihaknya menerima bantuan vaksin PMK sebanyak 3 tahap dengan total 62.100 dosis.

“Untuk tahap pertama sejumlah 5.800 dosis sudah terselesaikan 100 persen. Tahap kedua sebanyak 15.800 dosis juga telah terselesaikan seluruhnya. Sedangkan tahap ketiga menerima 40.500 dosis, namun baru terselesaikan 24.857 dosis,” papar Nanang.

Sehingga menurut Nanang, dari 62.100 dosis vaksin PMK yang di terima oleh Pemkab Banyuwangi, hingga saat ini sudah 46.457 dosis yang disuntikkan ke hewan para peternak yang tersebar di sejumlah kecamatan di Banyuwangi. Sedangkan 15.463 dosis sisanya, akan segera di selesaikan dengan target hingga akhir November 2022.

“Dari hampir 50 ribu dosis vaksin PMK yang sudah disalurkan, tidak ada masalah yang di laporkan oleh para peternak, baik kematian, keguguran maupun persoalan lainny,” kata Nanang.

Sementara, para petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi terus berupaya menyelesaikan vaksinasi PMK dengan mendatangi kandang-kandang peternak. Namun dilapangan sempat mengalami berbagai kendala, salah satunya kondisi hujan yang tidak menentu, sehingga dinilai menghambat jalannya vaksinasi.

“Kami targetkan, seluruh vaksin PMK sudah tersalurkan hingga akhir November 2022. Karena vaksin itu harus segera diselesaikan dalam jangka waktu yang tidak boleh terlalu lama,” tutur Nanang.

Lebih lanjut Nanang mengatakan, populasi peternakan sapi terbanyak di Banyuwangi berada di wilayah Kecamatan Wongsorejo dan Kalipuro. Serta di Kecamatan Tegaldlimo, Glenmore dan Pesanggaran yang potensi dan populasi ternaknya juga sangat tinggi.

Sebelumnya, tersiar informasi bahwa sejumlah sapi induk milik peternak di Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi melahirkan secara prematur diduga disebabkan karena setelah mendapat suntikan vaksin PMK. Mendapati laporan ini, petugas Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi pun langsung turun ke lokasi untuk mengecek kondisi ternak.

Setelah dilakukan pemeriksaan, pihak Dinas Pertanian dan Pangan menegaskan bahwa kondisi yang dialami sapi tersebut bukan karena setelah mendapat suntikan vaksin PMK, namun disebabkan adanya berbagai faktor yang diantaranya karena hormon estrogen sapi serta cuaca yang tidak menentu.

“Secara teoritis, vaksin PMK tidak mempunyai efek samping apapun baik terhadap kebuntingan maupun terjadinya demam. Apabila sapi mengalami demam, itu wajar sebagai reaksi tubuh setelah mendapatkan vaksin PMK, sama seperti manusia saat setelah mendapat suntikan vaksin Covid-19,” pungkas Nanang.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button