BanyuwangiPeristiwa

Sukseskan KTT G20 Bali, Lalu Lintas Ternak di Pelabuhan Ketapang Ditutup

visfmbanyuwangi.com – Selain meningkatkan eskalasi pengamanan menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Polresta Banyuwangi juga memperketat pengawasan lalu lintas hewan ternak di Pelabuhan Ketapang baik yang dari Bali ke Jawa maupun sebaliknya, dalam antisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepolisian bersama Pemkab Banyuwangi juga telah mendirikan pos PMK di area Pelabuhan Ketapang, yang dijaga ketat oleh petugas selama 24 jam.

Kabag Operasi Polresta Banyuwangi, Kompol Agung Setyo Budi mengatakan, kepolisian bersama TNI AD dan TNI AL serta Paminternal telah meningkatkan pengamanan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi dengan menambah jumlah personel yang berjaga.

“Ini sebagai upaya untuk menjaga keamanan di Bali serta di Banyuwangi menjelang di gelarnya KTT G20,” tutur Kompol Agung.

“Peningkatan eskalasi pengamanan ini berupa penyekatan-penyekatan dengan melakukan pemeriksaan ketat terhadap kendaraan bermotor maupun para calon penumpang kapal yang akan menyeberang ke Bali. Baik pemeriksaan surat-surat kendaraan bermotor, kartu identitas maupun barang bawaan mereka,” paparnya.

Selain itu kata Kompol Agung, penyekatan ini juga berupa pelarangan terhadap penyeberangan hewan ternak dari Bali ke Jawa maupun dari Jawa ke Bali. Selain untuk keamanan KTT G20, juga sebagai langkah antisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

“Apabila ada kendaraan dari Jawa yang kedapatan mengangkut hewan ternak, khususnya sapi akan menyeberang ke Bali, diminta untuk putar balik. Juga bagi kendaraan pengangkut ternak dari Bali yang sudah terlanjur menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, petugas akan mengembalikan ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali,” jelas Kabag Operasi.

Kompol Agung mengaku, biasanya kendaraan pengangkut sapi dari Bali yang lolos ke Jawa tersebut berangkat di jam-jam rawan, disaat petugas sedang beristirahat ataupun ketika tidak berada di pos karena ada kegiatan lain. Atau biasanya mereka menyeberang disaat menjelang subuh.

“Untuk antisipasi kejadian serupa, kami melakukan koordinasi dengan lintas sektoral. Sehingga apabila masih terjadi, maka kendaraan pengangkut hewan ternak itu akan dilimpahkan ke karantina hewan dan tumbuhan yang ada di wilayah Banyuwangi dengan didampingi kepolisian dan TNI. Lalu dikembalikan ke daerah asal,” jelasnya.

Kompol Agung memastikan, penyekatan di Pelabuhan Ketapang ini terus dilakukan hingga selesai pelaksanaan KTT G20 di Bali, yang selanjutnya dilakukan evaluasi dan analisa di lapangan.

Aparat keamanan di Banyuwangi hanya merupakan pengamanan imbangan mensukseskan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Dan dalam pengamanan imbangan ini, Polresta Banyuwangi menurunkan 380 personel kepolisian yang juga di dukung 1 Satuan Setingkat Kompi Sabhara Polda Jawa Timur dan 1 Satuan Setingkat Peleton Brimob.

Seluruhnya di sebar ke berbagai titik yang menjadi lokasi pergerakan orang dan barang dari Jawa ke Bali maupun sebaliknya. Seperti di Pelabuhan penyeberangan ASDP Ketapang, Pelabuhan Tanjung Wangi yang merupakan pelabuhan bongkar muat kapal dari berbagai daerah dan negara serta di sejumlah pelabuhan rakyat yang terpantau padat aktifitas nelayan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button