Eskalasi Pengamanan Bandara Banyuwangi Diperketat Jelang KTT G20 di Bali

visfmbanyuwangi.com – Pengamanan di Bandara Banyuwangi semakin di perketat, menjelang pelaksanaan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali pada 15-16 November 2022.
AVSEC (Aviation Security) atau keamanan bandara sudah melakukan pemeriksaan ketat terhadap para calon penumpang pesawat sejak di pintu masuk bandara. Selanjutnya, di lakukan pemeriksaan tiket beserta administrasinya oleh petugas.
Pengamanan ekstra tidak hanya di lakukan disini saja. Setelah para calon penumpang masuk ke area bandara, petugas kembali melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang mereka.
Kapolsek Rogojampi, Banyuwangi, Kompol Sudarsono mengatakan, kepolisian bersama TNI sifatnya adalah memback up pengamanan secara terpadu yang di lakukan oleh Avsec tersebut.
“Jelang pelaksanaan KTT G20 di Bali, kegiatan kepolisian di Bandara Banyuwangi terus di tingkatkan terhadap pergerakan orang dan barang. Mengingat Kabupaten Banyuwangi merupakan pintu gerbang menuju Pulau Bali dari Jawa,” papar Kompol Sudarsono.
Menurutnya, dalam setiap hari, kepolisian menurunkan 10 personel ditambah aparat TNI AD ikut serta memperketat pengamanan di Bandara sejak sebelum, di saat maupun setelah berlangsungnya KTT G20.
“Sampai saat ini masih belum ditemukan adanya oknum-oknum yang di curigai berada di area Bandara Banyuwangi,” ungkap Kompol Sudarsono.
Sementara terkait dengan adanya delegasi asing yang nantinya dimungkinkan memanfaatkan penerbangan di Bandara Banyuwangi, Kompol Sudarsono mengaku, sudah ada pihak migrasi yang berwenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap mereka. “Selain itu, ada pula petugas kesehatan yang tentunya juga akan memeriksa secara ketat,” imbuhnya.
Sementara, saat ini, Bandara Banyuwangi melayani penerbangan Jakarta-Banyuwangi PP, Surabaya-Banyuwangi PP dan Banyuwangi-Sumenep PP.
Meski demikian, Bandara Banyuwangi nantinya akan menjadi tempat alternative dalam skenario yang dirancang Komando Distrik Militer (Kodim) 0825 Banyuwangi, apabila terjadi prosedur escape terhadap para delegasi peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Skenario cadangan ini di bentuk oleh Kodim 0825 Banyuwangi bekerja sama dengan Pangkalan TNI AL (lanal) Banyuwangi dan Polresta Banyuwangi. Dan kegiatan escape ini dilakukan jika dibutuhkan oleh para pimpinan negara sahabat, yang mengikuti KTT G20 tersebut.
Sementara itu, aparat keamanan di Banyuwangi hanya merupakan pengamanan imbangan mensukseskan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Dan dalam pengamanan imbangan ini, Polresta Banyuwangi menurunkan 380 personel kepolisian yang juga di dukung 1 Satuan Setingkat Kompi Sabhara Polda Jawa Timur dan 1 Satuan Setingkat Peleton Brimob. Seluruhnya di sebar ke berbagai titik yang menjadi lokasi pergerakan orang dan barang dari Jawa ke Bali maupun sebaliknya.
Seperti di Pelabuhan penyeberangan ASDP Ketapang, Pelabuhan Tanjung Wangi yang merupakan pelabuhan bongkar muat kapal dari berbagai daerah dan negara serta di sejumlah pelabuhan rakyat yang terpantau padat aktifitas nelayan.