BanyuwangiPemerintahan

Edukasi Pertanian, Banyuwangi Gelar Flower Festival di Wilayah Selatan Tak Lagi di Perkotaan

visfmbanyuwangi.com – Berbagai upaya dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk mengembangkan sektor unggulan pertanian, salah satunya dengan menggelar Flower Festival, yang memamerkan beragam kekayaan pertanian daerah. Sebelumnya, gelaran serupa di laksanakan di kawasan perkotaan Banyuwangi.

Kali ini festival yang memadukan antara unsur wisata, edukasi, dan potensi pertanian itu digelar di kawasan selatan, tepatnya di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, 18-24 Oktober 2022.

Di festival bunga ini, lahan seluas satu hektar terhampar berbagai jenis tanaman hias, holtikultura, pangan, serta produk unggulan Banyuwangi lainnya. Beragam tanaman warna warni tertata apik, dipadukan dengan berbagai ornamen pertanian menambah nuansanya menjadi kian menarik.

Saat menyaksikan Flower Festival tersebut, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan bahwa, kalau biasanya kegiatan serupa ini digelar di sekitar kawasan Banyuwangi Kota, kini mencoba dibawa ke selatan karena di kawasan ini dinilai memiliki potensi pertanian yang besar.

“Pemkab langsung menggelarnya di lahan pertanian milik petani. Sekaligus ini juga untuk memberi suport kepada para petani,” ungkap Bupati Ipuk.

“Festival Flower ini menjadi ruang bagi petani dan pegiat pertanian untuk menampilkan produk andalannya,” imbuh bupati perempuan tersebut.

Dalam festival ini, pemkab juga bekerjasama dengan berbagai komunitas pertanian. Mulai komunitas pertanian tanaman hias, holtikultura, pangan, dan komunitas pertanian lainnya. Juga mengajak komunitas Jagoan Tani.

Jagoan Tani merupakan program yang dicetuskan Bupati Ipuk sejak 2020. Program ini merupakan inkubasi anak-anak muda Banyuwangi untuk tertarik dalam dunia pertanian dengan berbagai sub sektornya. 

Para peserta dikenalkan dengan beragam pengetahuan baru dunia petanian dari banyak mentor yang terdiri dari praktisi skala nasional. Mulai dari soal pertanian sampai teknik pemasaran. Telah banyak lulusan Jagoan Tani yang kini mengembangkan usaha di dunia pertanian. 

“Festival ini menjadi sarana efektif untuk mengedukasi publik. Selain berwisata, masyarakat dikenalkan berbagai produk tanaman. Pengunjung juga bisa langsung berkonsultasi ke tim yang sudah kami siapkan. Ini juga untuk mendorong anak-anak muda tertarik di pertanian. Kami ingin mengampanyekan menjadi petani itu keren,” jelas Bupati Ipuk.

Ditambahkan Bupati Ipuk, misalnya ada pengunjung yang mau membuat kebun di pekarangan rumahnya, bisa langsung konsultasi. “Mau mengembangkan jeruk, anggur, atau buah naga, bisa langsung bertanya mengenai teknis dan keuntungannya,” pungkas Bupati Ipuk.

Ditambahkan Plt Kepala Dinas Pertanian, Banyuwangi, Muhammad Khoiri, selain memamerkan produk pertanian Banyuwangi juga digelar pelatihan dan bimbingam pangan dan holtikultura, tidak hanya untuk petani tetapi juga untuk siswa dan santri. 

“Juga ada klinik konsultasi bagi masyarakat yang ingin mengetahui atau bertanya soal pertanian,” tutur Khoiri.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button