Dandim Sampai Ketua DPRD Ikut Gerakan Banyuwangi Ayo Mengajar

visfmbanyuwangi.com – Pemkab Banyuwangi kembali menggelar Gerakan Banyuwangi Ayo Mengajar (BAM) serentak di 400 sekolah, Selasa (18/10/2022). Dalam kegiatan ini melibatkan 400 relawan dari 63 jenis profesi untuk memberikan motivasi kepada 16 ribu siswa di Banyuwangi.
Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara hingga Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Kav Eko Julianto Ramadhan juga menjadi ‘’guru’’ dadakan dalam Banyuwangi Ayo Mengajar.
Dandim mengajar di SMPN 1 Banyuwangi. Sementara Ketua DPRD mengajar di SMAN Taruna Bangsa Giri.
Saat menjadi guru dadakan, Dandim mengajar kebangsaan. “Pelajar harus mempunyai rasa ikut memiliki negara kesatuan Republik Indonesia. Membangun persaudaraan, toleransi, kerukunan, dan harmoni sesuai semboyan negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Dandim.
“Sebagai siswa-siswi di era sekarang ini harus bijak dalam bersosial media. Harus menerapkan filter bubble, apa yang dilihat di medsos belum tentu kebenarannya,” papar Dandim.
BAM adalah program mengajak masyarakat dari berbagai profesi untuk bergabung sebagai relawan dan terjun ke sekolah-sekolah memotivasi para siswa. Para ‘motivator’ tamu dihadirkan untuk berbagi inspirasi dan pengalaman sukses mereka agar anak-anak bisa mengenal lebih dini beragam profesi, dan mengembangkan imajinasinya.
Banyuwangi Ayo Mengajar ini menghadirkan motivator tamu dari berbagai lintas profesi. Mulai dari polisi, TNI, dokter, jurnalis, hakim, pengusaha muda, dosen, pelaku UMKM, hingga jajaran Pemkab Banyuwangi. Mulai dari Asisten, Kepala OPD, dan Camat.
Saat para tokoh ini mengajar, para siswa tampak antusias menyimak. Salah satunya Annisa, siswa kelas 9 SMPN 1 Cluring yang setelah mendapatkan motivasi dari Kapolsek Cluring, AKP Agus Priyono mengaku dirinya bisa refreshing ketemu guru yang berbeda.
“Ini membuat saya tambah semangat belajar. Saya ingin seperti mereka,” ungkap Annisa.
Kebahagiaan juga diungkapkan para narasumber. Seperti Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, yang mengajar di SMAN Taruna Bangsa Giri mengaku senang bisa berbagi tentang kisah hidup hingga seperti saat ini.
“Semoga kisah para tokoh-tokoh ini bisa menjadi motivasi tersendiri bagi mereka,” pungkas Made.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir secara virtual menjelaskan bahwa kelas motivasi semacam ini sangat diperlukan untuk memompa semangat belajar siswa. “Semua kisah para pengajar ini bisa menjadi penyemangat mereka untuk mencapai cita-citanya,” ungkap Bupati Ipuk.
“Semakin banyak profesi yang dilibatkan akan semakin membuka wawasan anak-anak. Agar mereka tahu bahwa profesi itu sangat beragam dan setiap anak mempunyai kesempatan menggapainya,” kata bupati perempuan tersebut.
Menurut Bupati Ipuk, ini akan memperkaya pandangan mereka. “Saya yakin, semua kisah dari berbagai profesi ini mengajarkan artinya semangat untuk terus mau belajar, tidak menyerah pada satu kegagalan saja,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno, menjelaskan program BAM menyasar siswa PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, serta PKBM di seluruh Banyuwangi, termasuk di desa-desa. Banyuwangi Ayo Mengajar melibatkan 400 relawan dari 63 jenis lintas keahlian.
“Para pengajar yang terlibat sebagai relawan Banyuwangi Ayo Mengajar ini direkrut melalui proses penyeleksian yang cukup ketat. Sehingga mereka benar-benar mampu memberikan inspirasi bagi seluruh peserta,” pungkas Suratno.