BanyuwangiPemerintahan

Dua Media Besar di Tunisia Apresiasi Berbagai Potensi Banyuwangi

visfmbanyuwangi.com – Jurnalis media cetak terbesar di Tunisia, yakni Assabah dan Al-Chourouq, bertandang ke Banyuwangi dengan difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tunisia, untuk melihat berbagai potensi di daerah ujung timur Jawa itu. Mulai dari dunia pariwisata hingga potensi ekonomi lainnya.

Kedua jurnalis senior tersebut, diterima langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Shaba Swagata Blambangan.

Bupati Ipuk menceritakan tentang potensi pariwisata, mulai dari wisata berbasis alam hingga budaya.

“Di Banyuwangi terdapat jajaran gunung yang indah. Di antaranya adalah gunung Kawah Ijen yang memiliki fenomena api biru yang hanya ada dua di dunia. Begitu pula dengan pantai-pantainya yang eksotis. Seperti Sukomade, pulau merah hingga Bangsring Underwater,” papar Bupati Ipuk.

Kekayaan budaya di Banyuwangi, juga tak luput diceritakannya. Daerah bekas Kerajaan Blambangan itu, memiliki aneka seni budaya yang telah dilestarikan berabad lamanya. Seperti halnya tari gandrung, barongan, seblang, kebo-keboan hingga kuntulan.

“Meskipun di Banyuwangi mayoritas beragama Islam, namun hal itu tak lantas membuat kami anti terhadap seni tradisi. Justru saling menghormati dan merajut harmoni. Inilah kemudian yang menjadi modal besar bagi kami untuk membangun daerah,” jelas Bupati Ipuk.

Kedua jurnalis yang hadir tersebut merupakan para pemimpin redaksi di medianya masing-masing.

“Saya senang melihat keindahan Banyuwangi. Daerah ini sangat hijau dan saya akan menceritakan setibanya di Tunisia nanti,” ujar Sofien Rejeb dari Assabah.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Najmeddine Akkari dari Al-Chourouq. Ia tampak antusias mendengar sejumlah paparan tentang potensi ekonomi di Banyuwangi.

“Nantinya potensi ini akan dapat ditindaklanjuti dengan kerjasama yang baik,” tutur Najmeddine.

Menurut Staf KBRI Tunisia, Baskoro Pramadani, yang turut mendampingi, kunjungan ini dilakukan di sejumlah tempat. Selain di Banyuwangi, juga berkunjung ke Bali dan Surabaya.

“Kami melihat Banyuwangi memiliki potensi besar yang bisa kami promosikan di Tunisia,” kata Baskoro.

Dua media tersebut, merupakan surat kabar terkemuka di Tunisia. Koran Assabah sendiri telah terbit sejak awal Februari 1951. Sedangkan Al-Chourouq merupakan koran dengan oplah tertinggi di Tunisia, terbit pertama pada 1984 dalam format mingguan. Sejak 1988, beralih menjadi surat kabar harian.

“Semoga ini akan menjadi corong Indonesia, khususnya Banyuwangi, di Tunisia dan benua Afrika pada umumnya,” pungkas Baskoro.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button