Rumahnya Disatroni Maling Bertopeng, Warga Kluncing Terluka

visfmbanyuwangi.com – Warga Lingkungan Kluncing, Kelurahan Giri, Kecamatan Giri, Banyuwangi mengalami sejumlah luka di kepalanya akibat di hajar kawanan perampok yang menyatroni rumahnya. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (27/9/2022) dini hari.
Dalam aksinya komplotan pelaku yang berjumlah 4 orang menggunakan cadar atau penutup kepala. Serta membawa senjata tajam (sajam) jenis celurit di tangannya.
Insiden tersebut menimpa pasangan Nurhayik (67) dan Misrinah (55) yang sedang tertidur pulas. Akibatnya, Nurhayik harus menjalani perawatan di RSUD Blambangan Banyuwangi akibat mengalami luka di bagian kepalanya, usai dihajar sejumlah pelaku.
Menurut pengakuan istri korban, Misrinah, kejadian yang menimpa keluarganya itu terjadi sekitar pukul 01.30 WIB.
“Tiba-tiba saja, empat pelaku merangsek masuk ke dalam rumah saya yang terbuat dari anyaman bambu. Mereka masuk melalui pintu samping. Padahal pintu rumah saya itu terkunci dari dalam tapi mereka berhasil masuk,” papar Nurhayik.
Sesaat kemudian, dua pelaku langsung menuju ke tempat tidur Nurhayik. Sementara satu pelaku lain mendekat ke tempat tidur Misrinah dan satu pelaku lainnya di luar rumah untuk mengawasi. Saat itu Misrinah dan Nurhayik berada di tempat tidur yang berbeda. Namun posisinya masih berdekatan.
Misrinah mengaku keempat pelaku mengenakan penutup wajah. Ia melanjutkan, dua orang yang mendekatinya langsung mengalunginya dengan sebilah celurit. Salah seorang dari mereka kemudian mengancamnya agar tidak berteriak apabila ingin selamat.
“Mbok ojo rame, menengo kadung kepingin selamet (Mbak jangan ramai, diam saja kalau ingin selamat),” kata Misrinah menirukan ancaman pelaku.
Disaat yang sama, dua pelaku lainnya langsung menghajar suaminya yang masih tertidur pulas. Salah satu pelaku langsung membekap Nurhayik dengan bantal. Selanjutnya mereka berdua menghajar Nurhayik yang masih dalam posisi tidur.
“Dua orang itu, secara membabi buta menghajar suami saya. Mereka membawa tali tampar dan kayu, yang kini sudah diamankan kepolisian,” ungkap Misrinah.
Selain itu, beberapa pelaku juga mengambil ponsel milik korban. Aksi pelaku baru terhenti setelah Nurhayik menggigit jari salah satu pelaku. Karena kaget, pelaku langsung berteriak kesakitan. Selanjutnya mereka berempat bergegas pergi meninggalkan rumah korban.
Saat itu juga, Misrinah keluar rumah dan meminta pertolongan kepada warga.
Anak korban, Restu Holida membenarkan keterangan ibunya tersebut yang menyatakan bahwa ada 4 orang laki-laki memakai cadar menyatroni rumah kedua orang tuanya. Serta memukuli bapaknya hingga mengalami luka di kepala.
“Setelah ke empat pelaku kabur, ibu saya langsung berteriak meminta tolong sehingga warga sini berdatangan,” kata Restu.
Akibat kejadian itu, Nurhayik mengalami luka robek di bagian kepala belakang. Wajah pria berbadan kekar ini juga tampak bengkak dan lebam. Darah dari luka di kepala berceceran pada baju yang dipakai korban saat itu.
“Saya bersama saudara-saudara saya datang setelah dapat kabar jika rumah orang tua kami disatroni empat pelaku,” tutur Restu.
Bahkan, Restu langsung menghantarkan bapaknya lapor ke Mapolsek Giri lalu ke rumah sakit untuk melakukan perawatan.
“Kata ibu saya, beberapa orang dari pelaku berbicara logat Madura. Ada yang logatnya Banyuwangi,” imbuhnya.
Setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit, Nurhayik diperbolehkan melakukan rawat jalan. Nurhayik terlihat lemah dan hanya berbaring di tempat tidur tanpa memberikan keterangan.
Selang beberapa lama, pihak kepolisian meminta korban untuk mendatangi Mapolsek Giri guna di mintai keterangan lebih lanjut karena melihat kondisi korban sudah stabil.