Antisipasi Terorisme, Tim Gabungan Perketat Ketapang Jelang KTT G-20

visfmbanyuwangi.com – Aparat keamanan di Banyuwangi mulai meningkatkan eskalasi pengamanan di kawasan Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, untuk mengantisipasi adanya aksi teroris di saat maupun menjelang pelaksanaan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
KTT G20 di gelar pada November 2022 mendatang, merupakan forum internasional yang beranggotakan 19 negara dan satu kawasan ekonomi, Uni Eropa.
Forum ini fokus pada koordinasi kebijakan di bidang ekonomi dunia dan isu-isu penting terkait. Di antaranya perubahan iklim, energi global, dampak demografis hingga masalah populasi.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Foury Millewa mengaku, pengamanan sengaja di fokuskan di area Pelabuhan Ketapang, karena dinilai sebagai pintu gerbang dari Pulau Jawa ke Bali maupun sebaliknya. “Setiap calon penumpang kapal dilakukan pemeriksaan ketat, baik kartu identitas maupun surat kelengkapan vaksinasi,” ujar Kombes Deddy.
Dari kegiatan ini, Kapolresta berharap tidak ada kejadian menonjol saat pelaksanaan KTT G20 tersebut di Bali. Karena dari setiap calon penumpang kapal yang dinilai mencurigakan, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Pengamanan imbangan ini melibatkan dua pertiga kekuatan atau sekitar 160 personel kepolisian. Ditambah aparat gabungan dari TNI AD, TNI AL dan satpol PP,” kata Kapolresta.
“Yang pasti, tim gabungan setiap hari melakukan penyekatan-penyekatan di Pelabuhan Ketapang dan sejak 3 bulan terakhir telah dilakukan metode pengamanan,” paparnya.
Pasalnya kata Kapolresta, hal ini mengingat berbagai kasus menonjol yang terjadi di Bali beberapa tahun lalu.
“Ini mengingatkan kejadian bom bali. Para pelaku melakukan observasi dan survey serta melakukan pengadaan bahan untuk pengeboman sejak 3 bulan sebelum menjalankan aksi. Semoga, ini bisa tercipta energi positif supaya semesta mendukung,” jelas Kapolresta.
“Di Banyuwangi ada 1 orang returnis yang terus menjadi perhatian dan pengawasan pihak kepolisian. Saya tak bisa sebutkan namanya disini lah,” papar Kombes Deddy.
Ia telah beberapa kali meninggalkan Indonesia dan bertempur di kawasan Timur Tengah menjadi kombatan dan simpatisan ISIS.
“Kepolisian tak terjun langsung ke dia agar tak ada trauma atau phobia terhadap aparat kepolisian. Tapi tetap dilakukan pengawasan ketat,” imbuh Kapolresta.
Sementara, pengamanan imbangan ini dilakukan di kawasan Banyuwangi mengingat daerahnya berbatasan langsung dengan Bali.
Selain aparat keamanan di Banyuwangi, pengamanan KTT G20 ini juga diback up oleh Komando Resor Militer (Korem) 083/ Baladhika Jaya. Hal ini diperkuat dengan apel yang telah di gelar di RTH Taman Blambangan Banyuwangi, yang dipimpin langsung Komandan Korem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Yudhi Prasetiyo.
Apel gelar pasukan ini bertujuan membangun kewaspadaan di Banyuwangi. Sekaligus mengecek kesiapsiagaan seluruh unsur yang akan membantu mem-backup pengamanan KTT G-20.
Metode pengamanan yang dilakukan di Banyuwangi berbeda dengan Bali. Aparat keamanan di Banyuwangi melakukan penyekatan di pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, juga di pelabuhan-pelabuhan rakyat.