Berkah Petik Laut, Nelayan Berebut Sesaji Yang Dihanyutkan ke Laut

visfmbanyuwangi.com – Puluhan kapal beraneka motif dengan ragam warna dan aksesoris yang mencolok berbaris beriringan melaju di Perairan Muncar, Banyuwangi, dalam menyemarakkan ritual adat petik laut, Sabtu (13/8/2022).
Sementara, ribuan warga berdiri di pinggiran pantai Muncar mengiringi petik laut yang digelar setiap bulan Suro, peninggalan Jawa tersebut.
Di antara jejeran puluhan kapal, terdapat githik (perahu kecil) pembawa sesaji yang akan dilarung di laut lepas.
Dalam ritual ini, sesaji diisi dengan berbagai hasil bumi. Sesaji dibawa sebuah kapal yang diiringi oleh puluhan perahu lainnya menuju ke Tanjung Sembulungan, pulau kecil dekat dari pelabuhan Muncar. Kemudian sesaji dihanyutkan dan ratusan nelayan berebut terjun ke laut mengambil sesaji yang hanyut. Sesekali mereka juga terlihat menyiramkan air yang dilewati sesaji ke seluruh badan perahu.
Usai melarung sesaji di Tanjung Sembulungan, ritual dilanjutkan tabur bunga ke Makam Sayid Yusuf, kemudian diakhiri dengan selamatan dan doa bersama. Sayid Yusuf adalah orang pertama yang membuka lokasi Tanjung Sembulungan.
Ketua Panitia Petik Laut Muncar, Khoirul Imam mengatakan Petik Laut merupakan warisan budaya leluhur sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang melimpah juga berharap kepada Yang maha Kuasa agar para nelayan diberikan keselamatan dan kemudahan rejeki.
“Berbagai suku bergotong royong menyukseskan gelaran ini menjadi atraksi budaya yang menarik wisatawan,” kata Khoirul.
“Alhamdulillah, dengan kolaborasi semua nelayan, kini petik laut Muncar kembali dengan nuansa ramainya. Ini menandakan Muncar mulai bangkit dari dampak pandemi COVID-19,” paparnya.
Ritual petik laut muncar sendiri sudah berlangsung setiap tanggal 15 Muharram sejak tahun 1901. Dan kini tradisi tersebut menjadi atraksi daya tarik wisata tersendiri bagi para wisatawan. Setiap kali digelar, selalu mendatangkan pengunjung dalam jumlah ribuan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang turut hadir dalam acara tersebut menyambut baik gotong royong nelayan pada pelaksanaan tradisi ini.
“Semoga dengan tradisi petik laut, para nelayan diberikan keselamatan dan kelimpahan rizki,” ungkap Bupati Ipuk.
“Kalau semua guyub dan senang bergotong royong dalam hal kebaikan, Insya Allah diberikan keberkahan oleh Allah SWT. Apabila warga guyub, maka rejeki juga akan mengalir dan semua diberikan ketenangan mencari nafkah,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk juga mengingatkan kepada nelayan terkait keselamatan jiwanya saat melaut. Ia juga mengajak agar nelayan mengikuti program jaminan keselamatan kerja lewat BPJS Ketenagakerjaan agar ada perlindungan kesehatan bagi nelayan.
“Manfaatnya sangat banyak dan ini akan menjamin perlindungan bagi para nelayan saat mengalami kecelakaan di laut,” imbuh Bupati Ipuk.
Ritual petik laut dimulai sejak sehari sebelumnya dengan doa dan sholawat bersama oleh warga nelayan Pelabuhan Muncar. Dalam meramaikan petik laut ini, selain mengadakan selamatan juga terdapat berbagai kesenian hiburan dan bazar aneka makanan.