Ritual Bersih Desa, Warga Banjar Sari Selamaten di Sumber Mata Air sampai Pembacaan Lontar Yusuf

visfmbanyuwangi.com – Dalam rangka melestarikan budaya leluhur, masyarakat Kelurahan Banjar Sari Kecamatan Glagah Banyuwangi menggelar ritual bersih desa di sumber mata air diwilayah setempat, yang selama ini di manfaatkan untuk pertanian dan tidak pernah surut meski terjadi musim kemarau, Jum’at (12/8/2022).
Ritual ini digelar di sumber mata air Lingkungan Pancoran, yang berada di sisi paling barat pemukiman warga.
Puluhan warga membawa bekal nasi pecel petek, makanan khas Banyuwangi, berjalan beriringan melewati pematang sawah sejauh 2 kilometer, yang disisi kanan dan kirinya mengalir air jernih yang berasal dari sumber air Pancoran. Selama ini, air tersebut di manfaatkan oleh warga untuk mengairi sawah mereka.
Sementara di area sumber mata air, terdapat beberapa pohon beringin cukup besar. Sebelum menyantap nasi pecel petek, terlebih dahulu di lakukan pembacaan do’a yang di pimpin oleh sesepuh masyarakat setempat.
Camat Glagah, Banyuwangi, Nanik Machrufi yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, ritual bersih desa di Kelurahan Banjar Sari ini di laksanakan turun temurun di setiap satu tahun sekali di tanggal 14 Muharram atau 14 Suro.
Hadir pula, Lurah Banjarsari, Suatmaji dan sejumlah perangkat kelurahan.
“Ritual ini sengaja di awali dengan do’a bersama di sumber mata air pancoran karena di anggap sebagai sumber dari air yang mengalir dan memberikan kehidupan terhadap masyarakat sini, yang sebagian besar adalah petani,” ujar Nanik.
Sebelum melaksanakan ritual bersih desa, warga setempat juga terlebih dahulu meminta restu kepada mbah buyut Sentono yang dipercaya sebagai penjaga sumber mata air tersebut, dengan disajikan sesajen dan bunga 7 rupa.
Nanik menjelaskan, selain untuk melestarikan atau menguri-uri ritual dan tradisi budaya, selamatan di sumber mata air pancoran ini juga untuk menjaga keguyupan dan kekompakan warga dengan mereka duduk bersama serta makan beramai ramai makanan yang telah di bawanya dari rumah.
“Dengan kegiatan ini, semoga anak-anak kecil dan yang masih berusia muda bisa ikut serta melestarikan tradisi turun temurun ini,” ungkap Nanik.
Rangkaian ritual ini, setelah sholat maghrib, seluruh masyarakat di Kelurahan Banjarsari menggelar selamatan kampung di depan rumah mereka masing masing, dengan menyajikan makanan yang sama yaitu pecel petek. Di malam harinya, di gelar pengajian dan pembacaan lontar yusuf di kantor Kelurahan Banjar Sari semalam suntuk.
Sementara itu, dari data yang ada, jumlah penduduk di Kelurahan Banjar Sari Kecamatan Glagah Banyuwangi mencapai 6 ribuan orang lebih. Mereka bertempat tinggal di 5 lingkungan, yaitu Lingkungan Sukorojo, Krajan, Gunung Sari, Tembakon dan Lingkungan Pancoran.