Terdampar Dilaut Alas Purwo, Bangkai Ikan Hiu Jadikan Mangsa Hewan Liar

visfmbanyuwangi.com – Bangkai seekor ikan Hiu Tutul sepanjang 7 meter yang di temukan terdampar di Pantai Kerre, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, di biarkan tergeletak di pinggir pantai untuk dijadikan makanan satwa-satwa liar di kawasan Taman Nasional Alas Purwo.
Lokasi penemuan hewan laut yang dilindungi tersebut jauh dari pemukiman penduduk dan membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk bisa ke pantai Kerre, masuk Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo. Sementara jarak dari Pantai Ngagelan, yang sering didatangi wisatawan, sekitar 1,5 KM.
Petugas Perlindungan dan Pengamanan Balai Taman Nasional Alas Purwo, Sucipto menjelaskan, bangkai ikan hiu tutul yang memiliki lebar badan sekitar 1 meter tersebut sengaja di biarkan tergeletak di hamparan pasir putih di pinggir pantai Kerre.
“Dibiarkan di pantai supaya di makan oleh satwa-satwa liar yang ada disitu. Seperti biawak, burung gagak, termasuk binatang-binatang laut,” kata Sucipto.
“Ini biasa, karena merupakan siklus alam. Selain itu, Pantai Kerre sendiri bukan menjadi tempat wisata,” paparnya.
Sucipto menjelaskan, kemungkinan ikan hiu tutul tersebut terdampar ke pinggir pantai akibat dihantam ombak cukup besar, saat mencari ikan di kawasan setempat. Memang diakui, dalam beberapa hari terakhir, di kawasan pantai Banyuwangi selatan terjadi ombak cukup tinggi, termasuk di Pantai Kerre tersebut.
“Di pantai Kerre itu memang jadi daerah jelajah ikan hiu dan sejenisnya. Tapi belum pernah di temukan terdampar. Hanya pada tahun 2018 lalu, ada seekor hiu ditemukan mati terdampar di Pantai Trianggulasi, yang jaraknya sekitar 6 KM dari pantai Kerre. Bangkai ikan hiu berjarak sekitar 300 meter dari bibir Pantai Trianggulasi,” jelas Sucipto.
Sucipto mengatakan, karena dikhawatirkan bisa menganggu para wisatawan maka bangkai ikan hiu tersebut langsung dikubur. Pasalnya, Pantai Trianggulasi sendiri menjadi salah satu wisata pantai di kawasan Taman Nasional Alas Purwo yang selalu didatangi wisatawan.
“Petugas dari Taman Nasional Alas Purwo tetap lakukan pengawasan selama 24 jam pada bangkai ikan hiu tutul di Pantai Kerre itu agar dagingnya tak diambil orang. Karena lokasi penemuan, tak jauh dari pos Penetasan Penyu Semi Alami Pantai Ngagelan atau sekitar 1,5 KM. Di pos ini, setiap hari ada aktifitas perkembangbiakan penyu,” jelas Sucipto.
Sementara, Kapolsek Tegaldlimo, Banyuwangi, Iptu Kurniawan membenarkan adanya penemuan ikan hiu yang terdampar di Pantai Kerre tersebut.
“Lokasinya masih masuk Desa Kalipahit,” ujar Lita.
“Saat ini kami pasang police line di sekitar ikan itu, supaya tak ada warga yang mendekat,” paparnya.
Seperti diketahui, sebelumnya ditemukan Paus jenis Sperma terdampar di Pantai Bulusan, kawasan Perairan Selat Bali, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Setelah dilakukan upaya evakuasi dengan menarik ke tengah laut tidak membuahkan hasil, paus sepanjang 16,5 meter dan berat 30 ton itu pun mati. Dan petugas gabungan melakukan pemotongan badan paus, yang selanjutnya di kubur di area pantai setempat.