Ajari Melek Keuangan, Banyuwangi Salurkan Santunan Anak Yatim Lewat Buku Tabungan

visfmbanyuwangi.com – Dalam perhelatan Festival Muharram 2022, Pemkab Banyuwangi menggelar berbagai program positif mulai kelas inspirasi hingga santunan untuk ribuan anak yatim, yang penyalurannya secara non tunai melalui buku tabungan.
Di festival yang rutin digelar setiap tahun ini, tercatat ada 1.444 anak yatim se- Banyuwangi masing masing mendapatkan Rp300.000.
Dan yang cukup menarik, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendesain penyaluran santunan secara non-tunai melalui buku tabungan. Hal ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang selalu disalurkan secara tunai.
“Ini bagian dari upaya pemkab menjadikan anak-anak yatim mempunyai literasi keuangan yang baik sejak dini, yang dimulai dari menabung,” ujar Bupati Ipuk.
“Menabung tak harus langsung banyak, sedikit demi sedikit tidak masalah. Nantinya nilai tabungannya makin banyak, bisa digunakan untuk mendukung sekolah dan sebagainya,” imbuh bupati perempuan tersebut. Bupati Ipuk menjelaskan, dari 1.444 anak yatim, sebagian telah menerima buku tabungan. Sebagian lainnya diserahkan secara tunai karena pertimbangan teknis.
“Tahun depan akan diberikan full non-tunai 100 persen, juga akan ada pendidikan keuangan dari pakar dan praktisi keuangan. Ini agar melek keuangan tak hanya dimiliki atau dipahami anak-anak orang berada dan anak-anak orang kaya, tapi juga anak-anak yatim yang kurang mampu,” papar Bupati Ipuk.
Festival Muharram Banyuwangi berjalan meriah dan khidmat. Kelas inspirasi digelar untuk memotivasi anak-anak yatim untuk terus bersemangat meraih cita-cita.
Bersama dengan Rumah Literasi Indonesia, anak-anak yatim diajak mencintai buku sebagai salah satu upaya meraih cita-cita di Pendopo Sabha Swagata Blambangan.
Bupati Ipuk menambahkan, Festival Muharram digelar untuk semakin memperkuat kepedulian kepada lingkungan sekitar, khususnya kepada para anak yatim.
“Mari kita saling membantu dan bergotong royong untuk anak-anak yatim se-Banyuwangi,” tuturnya.
“Semoga dengan terus memuliakan anak yatim, keberkahan selalu tercurah untuk masyarakat Banyuwangi. Semuanya akur dan tak ada konflik. Semuanya bersatu padu,” jelas Bupati Ipuk.
Keutamaan memuliakan anak yatim juga ditegaskan oleh KH Thoha Munthoha, Pengasuh PP. Minhajut Thullab, yang mengisi ceramah.
“Anak yatim adalah titipan Allah SWT kepada umat-Nya. Barangsiapa yang memuliakan anak yatim, dijamin oleh Rasulullah, akan ada bersama beliau di surga kelak,” kata KH Thoha.
Dalam rangkaian Festival Muharam ini juga dilakukan “Deklarasi Pesantren Ramah Anak”. Deklarasi diikuti sejumlah perwakilan Ormas Islam dan Kepala Kemenag Banyuwangi Moh. Amak Burhanudin.
Dari ormas Islam, hadir Ketua PCNU Banyuwangi KH Ali Makki Zaini, Ketua Pengurus Rabithah Ma’ahdi Islamiyah (RMI) NU KH Fahrurrozi, Ketua MUI KH. Mohammad Yamin, Ketua Muhammadiyah Mukhlis Lahuddin, Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Astro Djunaidi, Pimpinan Al Irsyad Banyuwangi Syarif Abdat, dan Rabithah Alawiyah Banyuwangi Habib Abdurrahman bin Abdullah al-Jufri.
“Deklarasi Pesantren Ramah Anak ini bagian dari upaya menuju Banyuwangi Kabupaten Layak Anak,” pungkas Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, (Dinsos PPKB) Kabupaten Banyuwangi Henik Setyorini.