Kunjungi Rumah Janda, Bupati Ipuk Pastikan Anak Titin Sekolah Kembali

visfmbanyuwangi.com – Suasana haru menyelimuti keluarga Titin, seorang janda yang tinggal bersama 4 anaknya setelah suaminya meninggal dunia, saat rumahnya dikunjungi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestinadani.
Titin menangis haru saat bupati perempuan tersebut mengunjungi rumahnya di kawasan Kelurahan Tamanbaru, Kecamatan Banyuwangi kota.
Bupati Ipuk berjalan kaki dari kantor Pemkab Banyuwangi menuju kediaman Titin.
Titin (45) kini menjadi single parent karena suaminya baru meninggal akibat sakit tiga bulan lalu. Tiga anaknya tidak bisa sekolah karena faktor ekonomi, sementara satu anaknya masih berusia satu tahun.
Anak pertama Titin, Muhammad Afandi (22), dan anak kedua, Bagas Kurniawan (17) putus sekolah masing-masing ketika menginjak jenjang SMK dan SD. Sementara Salsa (8) belum sekolah, dan Alia (1) perlu mendapat asupan gizi yang cukup.
Bahkan untuk membantu ekonomi, tiga anak harus berjualan nasi bungkus keliling.
Bupati Ipuk langsung mengintruksikan kepada Plt Kepala Dinas Pendidikan, Suratno, untuk membantu tiga anak Titin tersebut melanjutkan sekolah.
“Mereka harus bisa kembali melanjutkan pendidikan dan mendapatkan ijazah. Apalagi saat saya tanya, anak-anak bu Titin itu mengaku masih bersemangat untuk sekolah,” ungkap Bupati Ipuk.
“Nantinya, Bagas dan Afandi ikut kejar paket, dan Salsa harus melanjutkan sekolah SD,” imbuhnya.
Bupati Ipuk mengaku, pemkab akan terus menyisir warga yang membutuhkan penanganan semacam ini.
“Saya minta camat dan lurah atau kepala desa untuk terus membantu anak-anak yang terpaksa putus sekolah, terutama yang diakibatkan masalah ekonomi. Pemkab Banyuwangi sudah berkomitmen bahwa tak boleh ada anak putus sekolah karena masalah ini sudah ada solusinya,” papar Bupati Ipuk.
Bupati Ipuk meminta ke masyarakat, apabila mendapati adanya warga yang terpaksa berhenti sekolah karena masalah ekonomi, untuk segera melapor ke Dinas Pendidikan.
Usai dari kediaman Titin, Bupati Ipuk melanjutkan jalan kaki mengunjungi pasangan lansia sakit, Santoso (72) dan Isnaini (60), yang rumahnya tidak jauh dari kediaman Titin.
Dua lansia ini telah mendapatkan sejumlah Bantuan Program Non Tunai (BNPT) dan cek kesehatan rutin oleh puskesmas setempat. Selain itu, Bupati Ipuk juga memberikan donasi kepada kedua lansia tersebut.
“Penanganan warga miskin dan sebatangkara wajib dilakukan secara sinergis oleh perangkat daerah. Camat maupun Puskesmas harus berkoordinasi dengan kepala desa dan lurah untuk terus memantau warganya,” pinta Bupati Ipuk.