BanyuwangiPemerintahan

Desa di Banyuwangi Ikuti Festival Mural Dengan Manfaatkan Ruang Publik

visfmbanyuwangi.com – Dalam rangka menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke 77, Pemkab Banyuwangi menggelar Village Mural Festival dengan tema Banyuwangi Rebound dan Ijen Geopark. Festival berbasis kompetisi ini diikuti 30 desa/ kelurahan perwakilan kecamatan se Banyuwangi.

Saat membuka lomba tersebut di areal Fish Market, Kelurahan Kampung Mandar, Banyuwangi, Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, festival ini sebagai apresiasi bagi para pegiat mural di Banyuwangi. Sekaligus memberikan ruang berekspresi bagi masyarakat lewat karya seni mural.

Perlu diketahui, Mural atau kreasi menggambar di tembok itu, biasanya dipenuhi dengan aneka coretan vandalistik yang tak jarang merusak estetika ruang publik. “Sehingga, energi dan potensi kreatif tersebut, haruslah diarahkan ke hal yang positif,” tutur Bupati Ipuk.

“Dalam lomba kali ini, ada tema yang diambil. Yakni, Banyuwangi Rebound dan Ijen Geopark. Harapannya, konten mural yang mereka buat bisa menjadi sarana edukasi sekaligus menjadi sarana untuk menyampaikan pesan positif,” jelasnya.

Proses kreatif pembuatan mural sendiri akan berlangsung hingga 31 Agustus mendatang. Peserta diberikan kebebasan untuk mengekspresikan ide dan kreativitasnya asalkan berkesuaian dengan tema yang ditentukan. Lokasinya pun bisa di berbagai tempat publik. Seperti di pinggir jalan, pemukiman, tempat pembuangan sampah, dan sebagainya.

“Saya berharap masyarakat akan menyaksikan wajah baru dari tempat-tempat yang sebelumnya dipandang kurang menarik, kemudian dipercantik dengan berbagai lukisan mural,” ungkap Bupati Ipuk.

Dalam pembukaan yang digelar secara hybrid tersebut, Bupati Ipuk juga sempat menyapa sejumlah camat untuk menyaksikan kesiapan masing-masing kecamatan. Di antaranya, di Kecamatan Muncar di mana calon kampung mural di kecamatan ini berlokasi di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS).

“Tentu ini akan merubah wajah TPS yang semula diasumsikan kumuh menjadi menarik,” imbuh Bupati Ipuk.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, A. Faisol, menjelaskan festival ini diikuti 30 tim dari 25 kecamatan se-Banyuwangi. “Setiap kecamatan minimal memilih satu lokasi yang akan dijadikan lokasi kampung mural. Kemudian dilakukan penilaian oleh para juri,” ujarnya.

“Kriteria penilaiannya meliputi, kombinasi warna, kesesuaian dengan tema, dimensi, artistik, dan keasrian.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button