BanyuwangiPemerintahan

Pasca Pandemi, Masyarakat Lampon Kembali Gelar Petik Laut  

visfmbanyuwangi.com – Masyarakat pesisir di kawasan Pantai Lampon, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi kembali menggelar tradisi petik laut secara meriah, setelah sempat digelar terbatas selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Selain menjadi upaya untuk melestarikan tradisi, ajang ini juga digelar sebagai ungkapan syukur masyarakat setempat.

Petik laut merupakan ritual yang sudah dilakukan masyarakat pesisir Banyuwangi secara turun-temurun. Ritual itu diwarnai tradisi larung sesaji sebagai ungkapan bentuk syukur atas hasil laut yang nelayan dapatkan selama satu tahun. 

Ritual ini merupakan warisan leluhur yang dilakukan sejak tahun 1927 atau 95 tahun lalu. Ritual digelar setahun sekali tiap tanggal 1 Suro atau 1 Muharam. Selain larung sesaji, prosesi ritual juga dilaksanakan dengan prosesi selamatan.

Tradisi petik laut ini mendapat sambutan antusias warga dan wisatawan. Ribuan orang tampak memenuhi areal Pantai Lampon, tempat berlangsungnya ritual. Terlihat antusiasme mereka menyaksikan rangkaian prosesi ritual. Termasuk larung sesaji ke tengah laut menggunakan perahu. Sesaji yang dilarung berupa kepala sapi serta sejumlah hasil bumi dan laut.

Ketua panitia petik laut Ryan Ardiansyah mengatakan, petik laut tahun ini merupakan perayaan pertama yang digelar meriah oleh warga Lampon sejak pandemi Covid-19. Tak heran, warga dan para nelayan bekerja keras mempersiapkan kegiatan tersebut.

“Kami menyambut gembira perayaan tahun ini, karena bisa kembali menggelar petik laut dengan ramai seperti sebelum pandemi,” ungkap Ryan.

Untuk meramaikan acara petik laut ini, selain mengadakan selamatan, juga digelar pagelaran wayang kulit semalam. Berbagai kesenian hiburan juga ditampilkan. 

“Ini juga sebagai ungkapan syukur warga setempat atas hasil tangkapan ikan yang didapatkan selama ini. Semoga tahun mendatang warga nelayan setempat juga dilimpahi keberkahan semua,” tutur Ryan.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir langsung dalam acara tersebut juga menyambut gembira dengan digelarnya kembali tradisi ini.

“Semoga tradisi yang dilakukan warga ini menjadi sarana untuk memupuk semangat gotong royong warga untuk membangun daerahnya,” ungkap Bupati Ipuk.

“Diharapkan pula, warga Lampon tetap kompak dan guyub membangun daerahnya. Nelayan dan warganya mendapatkan keberkahan serta rejekinya terus lancar,” imbuh bupati perempuan tersebut.

Ritual petik laut dimulai sejak satu hari sebelum pelaksanaan. Warga bergotong royong bersih-bersih pantai yang berlanjut dengan menggelar doa bersama

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button