BanyuwangiPemerintahan

Status Raung Waspada, Banyuwangi Petakan Daerah Rawan Terdampak Erupsi

visfmbanyuwangi.com – Pemkab Banyuwangi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan mitigasi bencana erupsi gunung raung dengan memetakan daerah yang rawan bencana.

Plt Kepala BPBD Banyuwangi, Ilzam Nuzuli mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan mitigasi bencana di wilayah lereng Gunung Raung. 

“Kami sedang lakukan mitigasi di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. Lokasi ini terdekat dengan Gunung Raung,” ungkap Ilzam.

Selain itu, dia menyebut untuk wilayah lain yang berpotensi paling berdampak di radius 3 km antara lain Desa Bumiharjo, Desa Sumbergondo dan Desa Margomulyo di Kecamata Glenmore; serta Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon.

“Kami sudah mendatangi kawasan Desa Jambewangi untuk melihat kondisi daerah setempat sekaligus mendengarkan keluhan masyarakat. Apakah ada dampak atau tidak di wilayah kaki gunung Raung. Tak hanya itu, kunjungan ke kaki gunung Raung ini juga dilakukan untuk sosialisasi kepada masyarakat agar tidak termakan hoaks terkait erupsi Gunung Raung,” paparnya.

Disampaikan Ilzam, sampai saat ini kondisi masih aman, pihaknya terus mensosialisasikan ke masyarakat agar tetap tenang namun juga waspada. Saat ini, beberapa kantor dan instansi terkait kebencanaan juga sudah menyiapkan berbagai peralatan dan logistik, untuk mengantisipasi jika nantinya status Gunung Raung meningkat menjadi Siaga atau Awas. 

“Jika status Gunung Raung awas, maka petugas bergeser ke lokasi yang sudah ditentukan,” tutur Ilzam.

Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral RI meningkatkan status Gunung Raung dari normal (level 1) menjadi waspada (level 2).

Hal ini dilakukan setelah terjadi erupsi pada Rabu (27/7/2022). Peningkatan status itu tertuang dalam surat edaran 380.Lap/GL.05/BGL/2022, tertanggal 29 Juli 2022. 

Dalam surat edaran tersebut tercatat anomali panas yang terdeteksi oleh citra satelit Terra dan Aqua di permukaan kawah terdeteksi pada tanggal 28 Juli 2022 sebesar 2 mW. Ini mengindikasikan dinamika magma pada permukaan kawah Gunung Raung.

Sementara jenis gempa yang terekam selama periode 1 hingga 26 Juli 2022 yaitu Gempa Hembusan, Tremor, Tektonik Lokal dan Tektonik Jauh. Dengan rincian 377 kali gempa Hembusan, 18 kali gempa Vulkanik Dangkal, 8 kali gempa Tektonik Lokal, 264 kali gempa Tektonik Jauh, dan gempa Tremor menerus dengan amplituda 0.5-8 mm (dominan 1 mm).

Pada tanggal 8 – 19 Juli 2022 terjadi peningkatan Gempa Hembusan hingga mencapai rata rata 28 kejadian per hari. Pemodelan GPS mengkonfirmasi bahwa telah terjadi inflasi di satu titik yang jaraknya lebih dari 10 km dari puncak pada permukaan kawah Gunung Raung periode Juni-Juli 2022 yang dapat disimpulkan bahwa terjadi migrasi massa pada kedalaman (2900 m di bawah puncak) yang menyebabkan perubahan dimensi 1,7 juta m3.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button