BanyuwangiPemerintahan

“Homestay Naik Kelas” Banyuwangi Raih Top 45 Sinovik 2022 Kemenpan RB

visfmbanyuwangi.com – Program ‘Homestay Naik Kelas’ yang digagas Kabupaten Banyuwangi berhasil menyabet penghargaan TOP 45 Kompetisi Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) 2022 yang digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Republik Indonesia.

Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan-RB, Diah Natalisa, menyampaikan langsung hal tersebut dalam acara Pengumuman Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji (TOP 45 Sinovik) 2022 yang digelar secara virtual.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pun mengucapkan terima kasihnya kepada pemerintah pusat yang terus mendukung dan mengapresiasi inovasi Banyuwangi. “Ini jadi pemicu kami untuk terus membumikan budaya berinovasi sebagai akselerator peningkatan pelayanan publik,” ungkap Bupati Ipuk.

Dijelaskan Bupati Ipuk, Homestay Naik Kelas adalah program peningkatan kualitas homestay dari sisi SDM, pelayanan, hingga sarana prasarana guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang menginap di homestay.

“Lewat Homestay Naik Kelas, pemkab membuatkan standar fasilitas pelayanan sehingga fasilitas dan pelayanan mereka bisa bersaing, tak kalah dengan hotel berbintang,” ujarnya.

Berkat inovasi ini, jumlah homestay sesuai standar tercatat terus meningkat. Pada 2018 terdapat 24 unit, kemudian berkembang menjadi 204 unit (2021). Jumlah kunjungan homestay juga mengalami peningkatan.

Pada 2018 tercatat hanya 998 kunjungan, kemudian meningkat pesat sebesar 4.999 kunjungan (2019), sebelum kemudian turun di angka 3.476 (2020) dan 3.237 (2021) dikarenakan pandemi COVID-19.

Inovasi ini juga berdampak pada peningkatan PAD dari kategori pajak homestay. Dari Rp 273 juta (2019), menjadi Rp 340 juta (2020), terakhir mencapai Rp. 393 juta (2021).

“Kami akan terus menggeber berbagai program untuk mengangkat jumlah kunjungan homestay. Salah satunya, melanjutkan kebijakan yang sudah dilakukan sejak 10 tahun lalu. Yakni tak mengizinkan pendirian hotel melati,” papar bupati perempuan tersebut.

“Ini merupakan cara pemkab didalammemberikan ruang kepada masyarakat untuk membangun homestay. Sehingga mereka turut menikmati berkah ekonomi dari pariwisata,” pungkasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button