BanyuwangiPemerintahan

Kisah Perjuangan Atlit Tenis Ikuti Kejuaraan BOY, Mulai Penginapan Sampai Makanan

visfmbanyuwangi.com – Ajang tenis Banyuwangi Open Yunior (BOY) berlangsung meriah. Pasalnya, event bergengsi ini diikuti atlit tenis junior se Indonesia. BOY merupakan kejuaraan tenis yang dimiliki Banyuwangi sejak tahun 2009.

Bertempat di lapangan tenis Gedung Olahraga Tawangalun Banyuwangi, 170 atlit tenis junior se Indonesia mengikuti ajang bergengsi ini mulai 22-24 Juli 2022.

Peserta yang turut serta dalam ajang BOY tahun ini berasal dari berbagai kabupaten dan kota. Tak hanya pulau Jawa, peserta BOY juga diikuti oleh atlit junior dari luar pulau Jawa seperti, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Lombok.

Salah satu tim tenis EST asal Bali, Roy sangat mengapresiasi atas diselenggarakannya BOY ini. Ajang ini sangat membantu anak-anak didiknya untuk dapat berkembang dengan mengikuti kompetisi-kompetisi bergengsi.

“Setelah dua tahun off, anak-anak tidak ada kegiatan apapun. Tentunya dengan adanya ajang tenis BOY ini, anak-anak sangat bangga. Kalau bisa dibikini sesering mungkin.” ungkap Roy yang juga Ketua tim EST Bali.

Roy menceritakan saat sebelum kedatangannya di Banyuwangi, dia mencari penginapan yang memiliki lapangan tenis. Tidak memperdulikan hotel ataupun homestay. Yang jelas anak-anak didiknya bisa pemanasan dilapangan tempat menginapnya terlebuh dahulu sebelum bertanding.

“Tim saya sangat terbantu dengan penginapan Edotel Kusuma milik SMKN 1 Banyuwangi. Penginapan ini memiliki lapangan tenis yang bisa digunakan untuk berlatih pemanasan saat sebelum pertandingan. Karena anak-anak perlu berlatih dan adaptasi di Banyuwangi” imbuh Roy.

Hal unik diceritakan oleh Roy saat menginap. Ia menjelaskan, dalam pertandingan ini membawa 6 atlit. 2 atlit asal England, 1 atlit asal Spain dan 3 diantaranya asal Indonesia. Saat makan, 3 atlit asal England dan Spain tersebut bingung dalam mencari makanan western dengan kebutuhan protein yang cukup di Banyuwangi.

“Kita sempat cari-cari info makanan western di Banyuwangi. Ternyata justru kita dapatkan di SMKN 1 Banyuwangi itu sendiri saat anak-anak sekolah jurusan tata boga sedang praktik, kita minta bantuan membuatkan makanan western. Akhirnya kebutuhan makanan terbantukan.” pungkas Roy.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button