BanyuwangiPemerintahan

PMK Mewabah : Pembeli Kambing Menurun, Pedagang Sempat Banting Harga

visfmbanyuwangi.com – Sejumlah pedagang kambing musiman di Banyuwangi terpaksa banting harga menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, karena anemo pembeli menurun drastis akibat masih tingginya sebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah setempat.

Dari catatan Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, ada sekitar 15 titik di wilayah Banyuwangi kota yang digunakan oleh para pedagang musiman untuk menjajakan hewan ternaknya. Belum lagi yang ada di wilayah Banyuwangi selatan dan utara.

Untuk itulah, dinas terkait melakukan sidak sekaligus pemeriksaan hewan ternak pedagang secara sampling, guna meminimalisir semakin meluasnya virus PMK di Banyuwangi.

Salah satu pedagang kambing musiman, Suwarso mengatakan, penjualan kambing miliknya sangat terpengaruh dengan adanya virus PMK. “Di tahun-tahun sebelumnya, beberapa hari menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha seperti saat ini, penjualan kambingnya sudah mencapai 50 persen dari stok yang ada. Sedangkan saat ini, baru terjual sekitar 25 persen,” ujar pria berusia 68 tahun asal Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi tersebut.

Ia mengaku, untuk jualan kali ini dirinya menyediakan 75 ekor kambing dengan kisaran harga 2 juta 500 ribu hingga 6 juta 500 ribu rupiah per ekor.

“Tapi anemo masyarakat yang beli kambing turun drastir. Saya sempat banting harga. Yang penting saya dapat keuntungan walaupun sedikit. Supaya modalnya bisa putar,” papar Suwarno.

“Sebelum adanya kasus PMK, setiap hari ada sekitar 6 hingga 7 ekor kambing yang terjual. Tapi sekarang kadang setiap hari tidak laku. Kalaupun terjual terkadang hanya 1 hingga 3 ekor saja,” paparnya.

Sementara itu, dari catatan Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, kasus PMK di wilayah setempat hingga kini masih mencapai 1.500 an ekor sapi dan 9 diantaranya ditemukan mati.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner pada Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Nanang Sugiharto mengatakan, sebelumnya tercatat ada 1.900 ekor sapi di Banyuwangi positif PMK.

“Yang sembuh sekitar 500 an ekor atau 22 persen dari total yang ada. Ada 9 ekor mati. Sampai sekarang hewan ternak yang di temukan positif PMK di Banyuwangi adalah sapi, belum menyebar ke kambing,” pungkas Nanang.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button