BanyuwangiPemerintahan

Kasus Pemalakan Wisatawan di Banyuwangi Berakhir Damai  

visfmbanyuwangi.com – Terduga pelaku pemalakan di salah satu destinasi wisata di kawasan Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo meminta maaf, setelah di fasilitasi oleh Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka) setempat bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi.

Pemkab melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi menggelar rapat klarifikasi terkait dugaan pemalakan di Desa wisata Bangsring yang terjadi beberapa waktu lalu.

Bupati Ipuk Fiestiandani memerintahkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda untuk segera mengambil langkah cepat dan tegas untuk menyelesiakan masalah pemalakan kepada armada bus wisata.

Selanjutnya langsung dilakukan penyelidikan dilapangan dengan melibatkan Forkopimka untuk mengungkap dugaan adanya pemalakan yang dilakukan oleh salah satu oknum. Lalu ditindak lanjuti dengan menggelar rapat terpadu di Balai Desa Bangsring.

Dalam rapat klarifikasi tersebut, turut hadir Camat Wongsorejo, Danramil Wongsorejo, Kapolsek Wongsorejo, asosiasi Pokdarwis, Kades Bangsring, BPD dan beberapa tokoh masyarakat.

Bramuda menyampaikan beberapa poin penting untuk dapat menjadikan kejadian ini sebagai evaluasi bersama. Salah satunya mengenai penyusunan Peraturan Desa (Perdes) yang berisi tentang pengelolaan di destinasi wisata.

“Saya sampaikan kepada Kepala Desa dan tokoh masyarakat yang hadir bahwa kedepan di Bangsring ini harus disusun Perdes yang mengatur tentang pengelolaan destinasi di Bangsring,” ujar Bramuda.

“Karena ke depan Desa Bangsring akan menjadi pusat pengembangan daerah,” imbuhnya.

Bramuda berharap dengan adanya Perdes, destinasi wisata di Desa Bangsring dapat berkembang. Bagaimana Desa Bangsring yang sudah disiapkan sedemikan rupa, dengan destinasi wisatanya yang banyak, ke depan dapat dibuat paket tour berkunjung di semua destinasi wisata di Desa Bangsring, ke tempat oleh-oleh, bisa juga ke area perkebunan petik cabe atau jagung.

Sementara terkait dengan sudah ditemukannya terduga pelaku pemalakan tersebut, Bramuda menyatakan bahwa pelaku melakukan kegiatan itu dengan tujuan untuk perawatan jalan dan kepedulian sosial. “Dia mengaku itu dilakukan untuk kegiatan perawatan jalan dan kepedulian social. Tapi caranya salah karena tak diatur dalam Peraturan Desa. Ini menyalahi aturan dan dapat merugikan insan pariwisata di Banyuwangi,” papar Bramuda.

Dengan rapat klarifikasi tersebut, keputusan bersama-sama bersepakat untuk mendatangi terduga pelaku pemalakan dirumahnya untuk dapat memberikan klarifikasi kepada publik.

Salah satu oknum dugaan pemalakan, Samsuri secara terbuka meminta maaf atas kejadian yang sudah viral tersebut.

“Saya mewakili warga sekitar destinasi Bangsring meminta maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang sudah saya perbuat. Dan kedepan, kami tidak akan mengulangi perbuatan ini kembali,” ujar Samsuri.

Di akhir klarifikasi, seluruh pihak yang terlibat saling berjabat tangan dan mereka semua yang terlibat sepakat untuk mendukung kemajuan Banyuwangi di sektor Pariwisata.

Sebelumnya, beredar keluhan wisatawan yang mengaku mengalami pungli saat berwisata ke destinasi Pantai Bangsring. Lewat unggahannya di media sosial, korban menceritakan dipaksa membayar Rp. 150 ribu oleh seorang oknum sebagai ongkos pengawalan menuju destinasi wisata yang membuat korban merasa kurang nyaman.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button