Festival Sholawat Badar, Bupati Ipuk : Ini Untuk Tingkatkan Etos Kerja

visfmbanyuwangi.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak masyarakat untuk bisa meningkatkan etos kerja dengan spirit Sholawat Badar. Hal ini disampaikan bupati perempuan tersebut saat menghadiri Festival Sholawat Badar di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi.
“Saat membaca Sholawat Badar ini, semangat diri kita pasti naik. Ini sangat tepat, jika spirit dari Sholawat Badar dijadikan sebagai upaya untuk meningkatkan etos kerja semua,” ungkap Bupati Ipuk.
Bupati Ipuk mengenang masa-masa krisis moneter yang terjadi pada 1998.
“Di tengah kondisi ekonomi dan politik sedang mengalami keguncangan itu, di berbagai tempat yang saya hadiri, selalu melantunkan Sholawat Badar untuk memompa semangat,” kata Bupati Ipuk.
“Saya juga mengingat saat itu di setiap pagi, sebelum beraktivitas di kantor membaca Sholawat Badar terlebih dahulu. Tak hanya untuk berdoa, tapi juga untuk memberi semangat dalam menghadapi situasi demikian,” ujar Bupati Ipuk.
Lebih lanjut, Bupati Ipuk mengapresiasi Yayasan Sholawat Badar yang menyelenggarakan festival tersebut. Beberapa waktu lalu pihaknya bersama PCNU Banyuwangi telah melaunching tagline Banyuwangi Bumi Sholawat Badar. Kali ini, diselenggarakan festival oleh lainnya.
“Semoga dengan kerja kolaborasi semua pihak ini, akan memberikan keberkahan bagi daerah Banyuwangi tercinta ini,” harap Bupati Ipuk.
Selain itu, Bupati Ipuk juga menyambut antusias upaya peluncuran buku berjudul “Sholawat Badar dari Banyuwangi untuk Dunia”.
“Dengan buku ini, saya berharap bisa menjadi literasi bagi masyarakat Banyuwangi. Ke depan buku ini bisa didistribusikan di perpustakaan-perpustakaan sekolah. Sehingga anak cucu kita tetap bisa mengetahui hal ini,” ungkap Bupati Ipuk.
Sementara itu, Ketua Yayasan Sholawat Badar Muhammad Khudori menyebutkan yayasannya ini telah memasuki usia tiga tahun. Dimana yayasan tersebut bertujuan untuk terus menggelorakan sholawat di tengah masyarakat serta langkah-langkah sosial-keagamaan lainnya.
“Semoga dengan kegiatan-kegiatan yang diadakan ini, bisa turut berkontribusi memajukan daerah,” kata Khudori.
Festival Sholawat Badar sendiri terdiri dari dua kegiatan utama. Sedari pagi dilaksanakan lomba banjari dengan lagu utama Sholawat Badar. Lalu, disusul dengan pembahasan buku Sholawat Badar Dari Banyuwangi untuk Dunia.
Ketua Tim Penulisan Buku, Ayung Notonegoro mengaku bersyukur pada diskusi buku kali ini, ada banyak masukan. Dari dzuriyah Kiai Ali Manshur, para kiai, sampai akademisi.
“Berbagai masukan ini akan kami jadikan input lebih lanjut untuk menyempurnakan buku ini,” pungkas Ayung.