BanyuwangiPemerintahan

Tekan Sebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Banyuwangi Masih Ditutup

visfmbanyuwangi.com – Pemkab Banyuwangi menutup seluruh pasar hewan serta melarang adanya hewan luar daerah masuk ke wilayah setempat, sebagai upaya meminimalisir semakin meluasnya sebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjelang Hari Raya Idul Adha.

Tercatat di Banyuwangi terdapat 8 pasar hewan aktif yang tersebar di sejumlah kecamatan. 4 diantaranya milik pemerintah daerah dan 4 lainnya adalah pasar desa. Seperti di kawasan Kecamatan Wongsorejo, Bangorejo, Rogojampi, Glenmore, Glagah dan di beberapa lokasi lainnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, pemerintah daerah sudah menutup seluruh pasar hewan tersebut karena angka sebaran PMK di Banyuwangi masih cukup tinggi, bahkan mencapai ratusan ekor hewan ternak yang seluruhnya adalah Sapi. “Selain itu, tim dari Dinas Pertanian dan Pangan juga terus turun ke para peternak untuk melakukan vaksin terhadap hewan ternak mereka sekaligus menyemprot kandang-kandangnya,” papar bupati perempuan tersebut.

“Virus PMK ini bukan hanya disebarkan melalui sentuhan namun juga lewat angin sehingga penanganannya harus secara massif,” imbuh Bupati Ipuk.

Menurutnya, penularan PMK ini sangat tinggi ke sesama hewan bahkan hampir 100 persen. Namun justru angka kematiannya sangat rendah berkisar antara 1-5 persen.

“Tak semua hewan ternak yang terjangkit PMK akan mati, hanya penularannya saja yang sangat cepat. Para petugas berikan edukasi kepada masyarakat bahwa PMK tak menular ke manusia sehingga daging hewan ternak aman untuk di komsumsi, apalagi saat perayaan Hari Raya Idul Adha mendatang,” jelas Bupati Ipuk.

“Bahkan, MUI juga telah memberikan wacana bahwa hewan yang terjangkit PMK masih di perbolehkan untuk dijadikan kurban,” tuturnya.

Menurut Bupati Ipuk, pihaknya sudah meminta seluruh camat untuk membuat surat himbauan kepada masjid-masjid dan tokoh agama agar ikut serta mensosialisasikan kebijakan dari MUI tersebut, supaya masyarakat tidak khawatir dan takut mengkonsumsi daging kurban.

“Selain menutup seluruh pasar hewan, kami juga melockdown dengan menutup jalur perlintasan masuknya hewan ternak ke wilayah Banyuwangi,” ungkap Bupati Ipuk.

Penjagaan ketat dilakukan petugas dari kepolisian bersama pemerintah daerah di pintu-pintu perbatasan. Baik disisi utara di wilayah Kecamatan Wongsorejo, yang berbatasan dengan Kabupaten Situbondo, maupun disisi selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Jember.

Namun untuk perlintasan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi yang menjadi akses masuknya hewan sapi dari Bali ke Jawa masih di buka, karena di kawasan Pulau Bali belum ditemukan kasus PMK.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button