Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Banyuwangi Gelar Creative Recycled

visfmbanyuwangi.com – Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Creative Recycled guna mengkampanyekan bijak mengolah sampah sebagai upaya untuk mengurangi problem sampah.
Saat membuka kegiatan tersebut yang di gelar di halaman Kantor Dinas Lingkungan Hidup, Selasa (21/6/2022), Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebutkan bahwa penanganan sampah harus dikelola sejak dari rumah. “Produksi sampah rumah tangga yang tak dikelola dengan bijak, akan menyebabkan pencemaran di lingkungan,” ungkap Bupati Ipuk.
“Untuk itu, perlu kiranya masyarakat mengelolah sampah yang dihasilkannya dengan bijak. Tidak membuang sampah sembarangan. Jika memungkinkan bisa memilah dan mendaur ulang,” paparnya.
Bupati perempuan tersebut menyebut, sampah rumah tangga di Banyuwangi menyumbang 450 ribu ton per tahunnya. “Setiap harinya, rata-rata setiap rumah tangga di Banyuwangi menghasilkan 2,7 – 3 Kg sampah. Jika diakumulasi secara keseluruhan, bisa mencapai lebih dari 450 ribu ton setiap tahunnya,” kata Bupati Ipuk.
Untuk mengatasi hal tersebut, lanjut Bupati Ipuk, pemerintah daerah terus melakukan beragam upaya. Selain membentuk bank sampah dan pengelola sampah secara komunal di berbagai kecamatan, juga menggalakkan daur ulang sampah.
“Kegiatan recyle ini tak sekadar berhenti di sini. Tapi bagaimana terus menularkan semangat recyle (daur ulang) ke masyarakat Banyuwangi lebih luas lagi,” imbuhnya.
Festival Creative Recycle ini digelar dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang di meriahkan dengan beragam kompetisi pengelolaan sampah. Di antaranya adalah Innovative Recycling Competition.
Pada ajang ini ada beragam inovasi pendaur-ulangan sampah untuk memiliki nilai lebih dan mengurangi volumenya. Beragam sampah organik yang biasanya berujung ke pembuangan diolah menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih. Seperti halnya dibuat eco-enzym yang multifungsi.
Adapula yang mengolah kulit durian menjadi tepung yang kemudian digunakan sebagai bahan dasar aneka kudapan. Selain itu juga ada barang daur ulang lainnya, seperti daur ulang kertas semen, pelepah pisang, karung goni, kain perca, lukisan kain hingga batik ecoprint.
Salah satu inovasi daur ulang yang keluar sebagai pemenang adalah Sang Paper. Inovasi dari Dokter Ananta ini mengubah pelepah pisang dan jerami yang terbuang seusai panen menjadi kertas serba guna.
“Nantinya kertas itu bisa dibuat untuk buku, souvenir dan lainnya. Sehingga mengurangi penebangan pohon untuk kertas. Jadi, bisa lebih ramah lingkungan,” ujar dokter orthopedi tersebut.
Selain itu ada pula kompetisi English Youth Speech Contest on Climate Change 2022 yang diikuti oleh sejumlah siswa SMA dan SMP se Kabupaten Banyuwangi. Kompetisi ini dimenangkan oleh Laurel Sabila Widodo dari SMAN 1 Giri Taruna Bangsa dan Jerusha Rugun Excelsha Manurung dari SMPN 1 Banyuwangi.