BanyuwangiPemerintahan

Cegah PMK Meluas, Banyuwangi Semprot Pasar Hewan dan RPH

visfmbanyuwangi.com – Aksi keroyokan dilakukan Pemkab Banyuwangi dalam upaya antisipasi penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), menyusul kasus sebaran PMK di wilayah setempat meningkat signifikan.

Selain melakukan pengobatan dan pendataan hewan tertular, Pemkab Banyuwangi juga melakukan penyemprotan disinfektan ke beberapa tempat untuk mencegah penyebaran virus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan ternak. 

Seperti yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur bersama BPBD Banyuwangi. Mereka melakukan penyemprotan disinfektan ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Banyuwangi dan sejumlah Pasar hewan.

Pelaksana Tugas Kalaksa BPBD Banyuwangi Ilzam Nuzul mengatakan, Pemkab Banyuwangi terus melakukan berbagai upaya dalam menekan penyebaran PMK. “Sinergitas Kabupaten dan Provinsi Jatim dilakukan dengan melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa tempat lokasi berkumpulnya hewan ternak,” tuturnya.

Menurut Ilzam, BPBD Banyuwangi dan Jawa Timur memback up kegiatan yang difokuskan di Dinas Pertanian. Diantaranya yang sudah dilakukan adalah penyemprotan di beberapa lokasi. Seperti pasar hewan dan Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

“Sebelum Idul Adha, penularan PMK bisa ditekan semaksimal mungkin. Sehingga masyarakat tak perlu khawatir dengan adanya penyakit itu,” kata Ilzam.

“Selain itu bagi para pedagang, tak perlu khawatir dengan harga ternak kurban bakal turun. Saya harap agar penyakit PMK tak membuat dilema bagi siapapun,” imbuhnya.

Ilzam menjelaskan, penyemprotan disinfektan ini diawali di RPH Banyuwangi, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi. Setiap kandang disemprot merata. Mulai lantai tempat makan hingga dinding bangunan. Ilham mengaku sasaran penyemprotan pada RPH dan Pasar Hewan yang dilakukan secara bergantian. “Seminggu dilakukan beberapa kali tergantung buka tutupnya Pasar Hewan,” tuturnya.

Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Sriyono menjelaskan, tim dari BPBD Jatim diperintahkan Gubernur untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit mulut dan kuku terhadap hewan atau ternak berkaki empat, berkuku belah. “Tujuannya, untuk mengurangi penularan virus itu sendiri. Kami lakukan penyemprotan untuk mitigasi pencegahan. Diharapkan hewan yang tertular bisa diminimalisir,” tutur Sriyono.

Dia menjelaskan, BPBD Jawa Timur sudah menyiapkan disinfektan dan klorin untuk mem-backup penyemprotan di seluruh Kabupaten dan Kota se-Jawa Timur. Tim berkeliling ke Kabupaten dan kota. Banyuwangi merupakan kota ke-20 yang menjadi sasaran penyemprotan tim BPBD Jawa Timur tersebut. “Karena dari hari ke hari kasus PMK semakin meningkat. Saat ini sudah mencapai 36 kabupaten dan kota,” kata Sriyono.

Tim penyemprotan dari BPBD Jawa Timur akan melakukan upaya pencegahan penularan PMK dengan cara penyemprotan disinfektan ke RPH dan Pasar Hewan. Penyemprotan ini akan dilaksanakan sampai hewan-hewan ternak sudah divaksin secara keseluruhan. 

“Virus ini penyebarannya sama dengan corona, bahkan lebih cepat lagi. Karena penyebaran juga melalui udara dan sebagainya, sehingga penyemprotan tak hanya sebatas di tanah tapi secara menyeluruh,” papar Sriyono.

Selain di RPH Banyuwangi juga dilakukan di kawasan Pasar Hewan Desa Glagah Kecamatan Glagah. Rencananya, penyemprotan juga akan dilakukan di Pasar Hewan Wongsorejo.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button