Petani Senang, Harga Cabai Tembus 100 Ribu Perkilogram

visfmbanyuwangi.com – Kenaikan harga cabai di sejumlah daerah menjadi angin segar bagi para petani, karena mereka menilai kenaikan harga cabai mencapai Rp 100 ribu ini, sebagai bentuk pengembalian modal panen yang gagal saat pandemi COVID-19 selama 2 tahun terakhir.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Agrobis Cabai Indonesia (AACI) Banyuwangi, Nanang Triatmoko.
Menurutnya, kenaikan harga ini sebagai momentum bagi petani untuk mengembalikan modal dan semangat menanam cabai. “Karena selama 2 tahun pandemi COVID-19 berlangsung, para petani gagal panen,” tuturnya.
Nanang menyebut, kegagalan panen cabai ini terjadi karena beberapa faktor. Diantaranya jatuhnya harga cabai di pasaran dan karena cuaca ekstrem selama 2 tahun belakangan.
“Akibatnya, hampir 90 persen petani merugi selain karena COVID-19. Untuk saat ini, harga cabai meningkat tajam. Ini sangat dirasakan oleh para petani,” ujar Nanang.
Karena, kata Nanang, harga selisih petani dan pedagang hanya sekitar Rp 2000 hingga Rp 3000. Sebenarnya pedagang suka dengan harga standart karena mereka untungnya sama.
“Banyuwangi yang merupakan sentra cabai nasional sudah memiliki tata niaga yang baik bagi para petani. Sehingga, permainan harga oleh pedagang tidak bisa dilakukan semaunya,” papar Nanang.
Ia mencontohkan, seminggu lalu harga cabai besar mencapai Rp 50 ribu. Kalau di pedagang hanya sekitar Rp 53 ribu. Cabai rawit Rp 70 ribu, kalau di pedagang mencapai Rp 72 ribu.
“Harga tinggi yang dinikmati oleh petani karena pembinaan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, terhadap petani cabai yang semangatnya sempat turun ketika harga di bawah Rp 10 ribu,” kata Nanang.
Menurutnya, pembinaan terus dilakukan dengan cara memberikan informasi tepat tentang rencana musim tanam. “Ditambah lagi dengan bantuan yang diberikan pada tahun lalu menjadi semangat para petani dalam merawat cabai hingga saat ini,” imbuh Nanang.
Sementara itu, Kepala Bidang Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Ilham Juanda membenarkan kenaikan harga cabai di Banyuwangi dinikmati langsung oleh petani.
“Saat ini sebagian besar petani di Banyuwangi mendapatkan untung besar. Sehingga bisa mengembalikan modal tahun lalu yang mereka anggap sepi,” ungkap Ilham.
Data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, luasan tanaman cabai besar di Banyuwangi sebanyak 466 hektar. Sementara cabai rawit mencapai 3.215 hektar. Dari luasan tanaman cabai di Banyuwangi itu, terdapat 313 hektar cabai besar dan 3.215 hektar cabai kecil yang sudah panen.
“Produksi cabai besar di Banyuwangi mencapai 2.504 ton dan 17.922 ton cabai rawit. Tentu ini memberikan semangat bagi petani dalam menanam cabai,” kata Ilham.
“Dinas Pertanian dan Pangan akan terus memberikan perhatian khusus untuk tanaman cabai petani,” pungkasnya.