BanyuwangiPemerintahan

Disabilitas di Banyuwangi Dapat Pelatihan Barbershop

visfmbanyuwangi.com – Dinas Pendidikan Banyuwangi menggelar pelatihan keterampilan barbershop (Salon untuk pria) bagi para disabilitas dan warga belajar (pendidikan kejar paket) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Hal ini sebagai upaya dari pemerintah daerah didalam meningkatkan kemandirian ekonomi dan mencetak wirausaha baru.

 Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan,

“Kegiatan ini adalah bagian dari upaya peningkatan ketrampilan vokasi warga agar bisa mandiri secara ekonomi,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

“Tak hanya barbershop, sebelumnya banyak pelatihan yang telah kami gelar, seperti pelatihan menjahit. Juga ada program pemberian bantuan alat produktif bagi warga untuk meningkatkan usaha mereka,” paparnya.

Bupati Ipuk berharap kegiatan pelatihan vokasi ini bisa menjadi bekal untuk membuka usahanya sendiri. Ke depan, pemkab akan terus mengintensifkan pelatihan keterampilan kerja semacam ini untuk mencetak wirausahawan baru di Banyuwangi. “Ini semata-mata mendukung pemulihan ekonomi warga pasca pandemi,” tuturnya.

Puluhan peserta tampak antusias mengikuti pelatihan yang digelar di aula Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi, pada 13-14 Juni 2022 itu. Kegiatan ini diikuti 75 peserta yang terdiri atas warga belajar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), masyarakat umum, dan para penyandang disabilitas.

Plt Kepala Dinas Pendidikan, Suratno mengaku sengaja memilih barbershop karena yang paling mudah dan murah bisa dilakukan, sementara peluangnya cukup menjanjikan karena saat ini mencukur rambut di barbershop pasarnya sedang bagus.

Selama dua hari, peserta mendapatkan ilmu dan seluk beluk menjalankan usaha jasa cukur rambut (barbershop), diberikan kesempatan untuk praktik langsung ilmu mencukur rambut dengan didampingi para narasumber berpengalaman, serta mendapatkan seperangkat alat barbershop.

“Pelatihan keterampilan kerja ini digelar dalam rangka pelaksanaan pendidikan terapan, bagian dari pendidikan kesetaraan. Narasumber yang kami hadirkan adalah pengelola lembaga kursus dan pelatihan (LKP) barbershop yang telah memiliki cabang di seluruh Indonesia,” papar Suratno.

“Setelah dua hari pelatihan, peserta tidak serta merta dilepas. Mereka akan diberi bimbingan dan pembinaan berkesinambungan secara online,” imbuhnya.

Suratno berharap, para peserta pelatihan ini juga turut mengajak teman-temannya yang belum memiliki ijazah jenjang SMA/sederajat untuk mengikuti pendidikan kesetaraan alias kejar paket.

Hakim, seorang teman tuli, juga menyambut positif kegiatan ini. “Saya senang ada pelatihan barbershop,” ungkapnya.

“Ilmu yang saya dapat ini bisa menjadi modal saya memulai usaha cukur rambut. Para peserta, sebagian besar merupakan warga belajar PKBM,” papar Hakim dengan menggunakan Bahasa isyarat.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button