Banyuwangi Jadi Lokasi Syuting Film Anak

visfmbanyuwangi.com – Banyuwangi kembali menjadi lokasi syuting film yang mengisahkan tentang mengajarkan keberanian kepada anak-anak belia Indonesia. Film tersebut berjudul “Anak Penangkap Hantu” yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya penulis Asma Nadia.
Asma mengaku kepincut dengan kenyamanan Banyuwangi di kala mendampingi syuting film di Kota Gandrung tersebut.
Hal ini ia ungkapkan saat bertemu dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagata Blambangan.
“Saya berjalan kaki dari hotel ke pendopo. Pedestriannya nyaman dan bersih. Tak ada kaki lima dan kendaraan parkir sembarangan,” ungkap Asma.
Asma sudah satu pekan ini berada di Banyuwangi untuk merampungkan syuting film yang diadaptasi dari novelnya yang berjudul “Anak Penangkap Hantu”. Film anak ini mengajarkan tentang keberanian kepada anak-anak belia Indonesia.
Jose Poernomo menjadi penulis skenario dan sutradara film tersebut. Jajaran pemerannya antara lain Adhiyat, Muzakki Ramadhan dan Giselle Tambunan serta Adinda Thomas, Andi Boim, Sujiwo Tejo dan Verdi Solaiman.
Penulis novel ‘Emak Ingin Naik Haji’ yang juga difilmkan tersebut mengaku ingin mengeksplorasi keindahan Banyuwangi dan syutingnya full di daerah ujung timur pulau Jawa tersebut.
Dalam kesempatan ini, Asma Nadia yang didampingi produser MNC Pictures, Emilka, banyak mendiskusikan tentang perkembangan film tanah air.
“Kami bertekad untuk membuat film berkualitas bagus, tapi sarat dengan nilai-nilai edukasi. Ini bagian dari menjaga anak-anak bangsa,” kata Asma.
Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani mengapresiasi langkah Asma Nadia dalam membuat film di Banyuwangi. “Ini bagian dari upaya promosi daerah,” ungkapnya.
“Film menjadi salah satu instrumen yang efektif untuk promosi daerah,” kata Bupati Ipuk.
Menurutnya, Angkor Wat di Kamboja melejit setelah menjadi lokasi syuting ‘Tomb Raider’. Ubud Bali pun langsung nge-tren karena menjadi latar film ‘Eat Pray Love’.
Kepada para pelaku film, Bupati Ipuk menyatakan bahwa Banyuwangi sangat terbuka sebagai destinasi syuting. “Banyuwangi mempunyai segudang potensi. Tempatnya bersejarah dan view-nya indah. SDM-nya lengkap termasuk di daerah setempat banyak anak-anak muda kreatif,” papar bupati perempuan tersebut.
Bupati Ipuk berterima kasih kepada Asma Nadia dan tim yang berkenan syuting di Banyuwangi. “Semoga ke depan bisa syuting lagi di Banyuwangi atau bahkan menuliskan karya khusus tentang kekayaan budaya di Banyuwangi,” paparnya.
Lebih jauh Bupati Ipuk juga menyampaikan bahwa ada banyak hal yang didiskusikan dengan penulis prolifik tersebut. Khususnya, tentang dunia perfilman yang mulai semarak di Banyuwangi. Mulai mengangkat nilai dan kultur lokal dalam sebuah festival film, hingga bagaimana melibatkan sineas lokal serta talent-talent lokal saat syuting di Banyuwangi.
“Banyuwangi ini sudah mulai menjadi alternatif para film maker sebagai lokasi syuting. Imejnya, kalau mau syuting tentang hutan di Jawa, yang ada di pikiran kami adalah Banyuwangi dengan segala lansekap yang ada. Ada pantai, sawah terasiring, juga warga lokalnya,” pungkas Emilka.