BanyuwangiPemerintahan

Banyuwangi Berkomitmen Jadi Kabupaten Layak Anak

visfmbanyuwangi.com – Pemkab Banyuwangi terus berkomitmen mewujudkan daerahnya sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Yakni daerah yang aman, nyaman, sehat dan ramah bagi tumbuh kembang anak.

Hal itu disampaikan Bupati Ipuk Fiestiandani saat mengikuti Verifikasi Lapangan Hybrid Evaluasi KLA Tahun 2022.

Verifikasi ini merupakan rangkaian penilaian KLA yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI.

Di hadapan tim juri, Bupati Ipuk menyampaikan Banyuwangi telah merancang berbagai program untuk mendukung pemenuhan hak-hak anak, termasuk peraturan daerah (Perda) tentang penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak.

“Kami juga menyiapkan dukungan anggaran dengan nilai yang terus meningkat setiap tahun. Ini semata-mata untuk mendukung pemenuhan hak-hak anak dan peningkatan SDM di Banyuwangi,” kata Bupati Ipuk.

Bupati perempuan tersebut juga memaparkan beragam program daerah yang mendukung pemenuhan hak-hak anak. Di antaranya, program pengurusan akta kelahiran super cepat ‘Lahir Procot Pulang Bawa Akta’, pemberian Beasiswa Banyuwangi Cerdas, Siswa Asuh Sebaya (SAS), uang saku bagi pelajar tidak mampu, dan Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh).

“Kami juga mendekatkan pelayanan kepada warga melalui program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa). Kami turun ke bawah untuk mengecek langsung apakah ada anak yang putus sekolah misalnya. Atau problem sosial lainnya,” jelas Bupati Ipuk.

Banyuwangi juga menggelar program Camping Embun (Camping Pelayanan Masyarakat Kebun), yakni menghadirkan petugas ke desa-desa bahkan ke wilayah perkebunan yang secara geografis cukup jauh dari kota, untuk membantu warga mengurus adminduk, salah satunya akta kelahiran anak. Banyuwangi juga melakukan perlindungan anak dari kekerasan melalui Banyuwangi Children Center (BCC).

Selain itu juga ada Duta Cegah Perkawinan Anak, 200 perwakilan siswa SMP-SMA diberi tugas untuk melakukan sosialisasi perkawinan di usia dini. Terbaru, Banyuwangi meluncurkan Ruang Rindu, layanan perlindungan dan pemberdayaan bagi anak dan perempuan.

 Bahkan, Banyuwangi melaksanakan musrenbang perempuan, anak, dan disabilitas untuk menggali permasalahan di kalangan perempuan, anak, dan disabilitas. Untuk kemudian dicarikan solusi lewat program-program pembangunan.

Apa yang dipaparkan Banyuwangi tersebut mendapat apresiasi dari Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian PPPA, Rohika Kurniadi Sari, yang juga bertindak sebagai dewan juri penilaian KLA 2022.

“Inovasi Ruang Rindu sangat bagus. Tak hanya menjadi wadah berkeluh kesah para korban kekerasan, tapi juga memberikan perlindungan hingga pemberdayaan sesuai kebutuhan,” ungkap Rohika.

“Tapi alangkah baiknya jika dilengkapi dengan supervisor, misalnya psikolog,” imbuhnya.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana Henik Setyorini menjelaskan bahwa Banyuwangi telah meraih penghargaan KLA sebanyak 4 kali beruntun dalam Kategori Pratama.

“Semoga dengan berbagai inovasi yang diluncurkan tahun ini, Banyuwangi bisa meningkat kategorinya,” pungkas Henik.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button