BanyuwangiPemerintahan

Cari Bibit Atlet Selancar, Banyuwangi Gencarkan Coaching Clinic

visfmbanyuwangi.com – Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi akan meningkatkan Coaching Clinic atau pelatihan selancar bagi anak-anak muda guna mencari bibit atlet selancar, menyusul Banyuwangi mendapat kehormatan sebagai tuan rumah pelaksanaan event selancar bergengsi dunia, World Surf League (WSL) di Pantai Plengkung (G-Land).

Sebelumnya, menjelang perhelatan event yang memiliki social engagement terbesar ketiga untuk ajang olah raga tersebut, Pemkab Banyuwangi kembali menggelar pelatihan selancar untuk anak-anak muda.

Dan puluhan pelajar antusias mengikuti coaching clinic yang digelar di Pantai Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi tersebut.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Banyuwangi, Azis Hamidi mengatakan, dengan sering di laksanakannya Coaching Clinic ini di harapkan lebih meningkatkan keinginan milenial Banyuwangi terhadap olahraga surfing.

“Ini menjadi momentum bagi kami untuk kembali mencari bibit atlet selancar. Karena sudah selayaknya Banyuwangi mempunyai atlet selancar. Banyuwangi mempunyai garis pantai yang panjang dan area latihannya melimpah,” papar Azis.

Disampaikan Azis, dalam Coaching Clinic di Pantai Pulau Merah tersebut diikuti 50 pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Selama sehari penuh mereka mengikuti pelatihan yang diinstrukturi oleh para peselancar lokal profesional. 

Para peserta pelatihan mendapatkan materi tentang pengenalan alat (surfing board), teknik surfing, hingga diberikan kesempatan untuk praktik langsung di laut dengan didampingi oleh instruktur.

Pantai Pulau Merah sendiri dikenal sebagai salah satu tempat untuk surfing. Banyuwangi pernah menggelar kompetisi surfing nasional di pantai tersebut. 

“Kegiatan ini hasil kolaborasi pemkab bersama persatuan selancar ombak air (PSOI) Banyuwangi dan sejumlah komunitas peselancar lokal. Di antaranya Pulau Merah Board Rider (PMBR) surf school, Febri Surf School, PM Boys Surf School, dan Pulau Merah Surfing,” jelas Azis.

“Kegiatan ini, juga bagian memperkenalkan surfing sejak dini kepada generasi muda, sehingga timbul minat mereka untuk mempelajarinya. Sekaligus sebagai salah satu cara mencetak generasi baru atlet selancar di Banyuwangi. Dimulai dari Pantai Pulau Merah, dengan harapan bisa memicu komunitas peselancar di pantai lainnya untuk menggelar kegiatan serupa,” ujarnya.

Azis mengaku, pihaknya segera mendatangi sekolah-sekolah untuk mengedukasi para pelajar agar berminat besar terhadap olahraga surfing. “Sementara selama ini, hanya sebatas pelatihan Coaching Clinic,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Banyuwangi mendapat kehormatan sebagai tuan rumah pelaksanaan event selancar bergengsi di dunia, World Surf League (WSL) Championship Tour – liga surfing internasional yang di gelar di Pantai Plengkung (G-Land) sejak 28 Mei hingga 6 Juni 2022.

Ajang ini diikuti 24 pesurfer laki-laki dan 12 perempuan. Mereka berasal dari Amerika Serikat, Brazil, Jepang, Australia, Kosta Rika, Afrika Selatan, Perancis, hingga Hawaii. Juga satu-satunya peselancar dari Indonesia, Rio Waida. Termasuk juara dunia tiga kali asal Brasil, Gabriel Medina.

Sementara, Rio Waida, mencetak sejarah sebagai atlet Indonesia pertama yang memenangkan kejuaraaan international pertama di perhelatan Sydney Surf Pro 2022 dalam nomor Open Mens. Adapun pertandingan Sydney Surf diselenggarakan di Manly Beach, Australia, pada 17 hingga 24 Mei 2022.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button