BanyuwangiPemerintahan

WSL Jadi Momen Peningkatan Kualitas Pengelolaan Sampah di Alas Purwo

visfmbanyuwangi.com – Pemkab Banyuwangi menjadikan ajang selancar International, World Surf League (WSL) Championship Tour sebagai momentum untuk berkolaborasi menggalang peningkatan kualitas pengelolaan sampah di sekitar Taman Nasional Alas Purwo, kawasan keberadaan Pantai Plengkung (G-Land) yang menjadi lokasi event tersebut.

WSL Championship Tour itu sendiri di gelar pada 28 Mei hingga 6 Juni 2022.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan, G-Land berada di area Taman Nasional (TN) Alas Purwo yang telah ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia dan sedang dalam pengajuan menjadi Geopark Dunia.

“Di kawasan ini terdapat banyak sungai. Pemkab bersama NGO Sungai Watch dan warga setempat bergotong royong membersihkan aliran-aliran sungai yang berada di taman nasional itu,” ujar Bupati Ipuk.

“Ini jadi wujud konkrit bahwa pariwisata sebagai umbrella, sebagai payung dari beragam program pengembangan daerah. Ibaratnya, sekali mendayung, 2-3 pulau terlampaui,” imbuhnya.

Bupati Ipuk menjelaskan, ketika event pariwisata, dalam hal selancar dunia ini adalah sport tourism berjalan, maka sekaligus semua bergerak untuk meningkatkan kebersihan di sungai, meningkatkan kualitas infrastruktur secara bertahap, meningkatkan kualitas SDM, merawat kearifan lokal, dan tentu saja menggerakkan ekonomi masyarakat.

Sungai Watch sendiri adalah NGO yang digawangi Gary Bencheghib dan Sam Bencheghib, dikenal dengan aktivitasnya yang giat membersihkan sungai di Pulau Bali.

Berawal dari membersihkan sampah plastik di pantai-pantai Bali, mereka lantas juga membersihkan sampah sungai dan melibatkan banyak relawan sungai.

Saat berbincang dengan Bupati Ipuk, Gary mengaku sudah mulai bersih-bersih sungai di Alas Purwo. “Kami memilih untuk membersihkan sungai yang merupakan jalur utama sampah plastik sebelum menuju ke laut,” ungkap Gary.

“Kami didukung Pemkab Banyuwangi dan penyelenggara WSL untuk membantu membersihkan Pantai G-Land,” imbuhnya.

Gary mengatakan, selama satu pekan mereka akan membersihkan sampah di sepanjang 15 km garis pantai. Ada puluhan titik yang menjadi target mereka di kawasan TN Alas Purwo.

Selain melibatkan relawan Sungai Watch, mereka juga dibantu warga setempat. Mereka akan memasang 20 jaring di sungai untuk membersihkan sampah di sana. Hingga hari ketiga, setidaknya 3 ton sampah berhasil dibersihkan.

“Setelah tiga hari turun, kami melihat sungai di daerah sini juga banyak sampah yang terbawa laut. Banyak yang organik, namun juga banyak yang anorganik (limbah rumah tangga). Yang terbanyak adalah sampah plastic dan stereofoam,” paparnya.

Gary menambahkan, tidak hanya dari Banyuwangi, namun hasil identifikasi sementara ada sampah yang dari daerah lain pula. Padahal tidak ada yang tinggal di Alas Purwo, sampahnya juga banyak, meskipun itu kiriman dari luar.

“Saat ini, tidak ada ‘paradise’ yang bebas sampah,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Ipuk menambahkan, dengan kompetisi ini sekaligus kampanye untuk bersama-sama menjaga lingkungan di manapun berada.

“Seperti di Alas Purwo, padahal tidak ada penduduk yang tinggal di sana, tapi banyak ditemukan sampah rumah tangga yang ada di pantai,” kata Bupati Ipuk.

“Sampah-sampah ini merupakan kiriman dari luar. Karena itu saya mengajak semuanya untuk menjaga lingkungan di manapun berada,” pungkasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button