BanyuwangiPeristiwa

Diduga Depresi, Pelajar di Banyuwangi Bunuh Diri Masukkan Kepalanya ke Mesin Pemotong Kayu

visfmbanyuwangi.com – Masyarakat Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi digegerkan dengan aksi bunuh diri dari seorang pelajar warga setempat, dengan mengarahkan kepalanya ke mesin pemotong kayu (Serkel).

Korban berinisial H (19) bertempat tinggal di Dusun Plampang. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, saat itu korban tiba-tiba saja mendatangi tempat pemotongan kayu yang berada tidak jauh dari rumahnya.

Para pekerja yang melihat keberadaan korban meminta untuk menjauh dari mesin tersebut, karena mereka hendak menghidupkan mesin untuk memotong balok kayu.

Kapolsek Kalipuro, Banyuwangi, AKP Hadi Waluyo membenarkan adanya kejadian aksi bunuh diri dari pemuda asal Desa Bulusari, yang masih tercatat sebagai pelajar kelas 3 di salah satu MTs wilayah setempat tersebut.

“Dari hasil olah TKP sementara kepolisian, sejumlah saksi mengaku telah mengingatkan korban sebanyak dua kali agar menjauh dari mesin pemotong kayu itu,” ujar Kapolsek.

Namun ketika para pekerja mengangkat balok kayu untuk dipotong, korban tiba-tiba berlari dan mengarahkan kepalanya ke mesin pemotong kayu. Alhasil, kepala korban terkoyak akibat mesin tersebut dan darah pun berkucuran.

“Melihat kejadian itu, para saksi langsung melarikan korban yang sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri ke rumah sakit karena mengalami luka berat pada kepalanya,” kata AKP Hadi Waluyo.

Sementara saksi lainnya menghubungi pemilik serkel dan perangkat desa setempat untuk selanjutnya dilaporkan ke Mapolsek Kalipuro, Banyuwangi.

Kapolsek menjelaskan, saat dibawa ke rumah sakit, korban sebenarnya masih hidup. Namun setelah menjalani perawatan sekitar 5 menit, korban dinyatakan meninggal dunia. “Korban mengalami luka di bagian kepalanya sepanjang 15 cm,” tuturnya.

AKP Hadi Waluyo mengaku bahwa dari hasil olah TKP juga, diduga kuat, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan mengarahkan kepalanya ke mesin serkel akibat depresi. “ Diduga korban mengalami depresi. Ini murni bunuh diri. Keluarga korban menerima atas kematian korban dan menolak untuk dilakukan otopsi,” tutur Kapolsek.

Perlu di ketahui, korban memiliki saudara kembar yang juga berjenis kelamin laki-laki.

Kapolsek Kalipuro, Banyuwangi AKP Hadi Waluyo menambahkan, hingga kini kepolisian masih belum memintai keterangan keluarga korban karena masih dalam suasana duka.

“Dari keterangan beberapa orang tetangganya, sejak 5 bulan terakhir, korban menunjukkan sikap yang tidak lazim. Seperti tinggal di dalam gumuk yang di galinya sendiri seolah-olah dijadikan gua,” jelas Kapolsek.

“Bahkan, ia berpesan kepada warga kalau mencari dirinya bisa dicari didalam gua tersebut karena sedang bertapa. Orang tua korban sudah membawanya ke dokter dan orang pintar, tapi tidak membuahkan hasil,” pungkasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button