BanyuwangiPemerintahan

Anggaran Untuk Pendidikan di Banyuwangi Capai 28 Persen dari APBD

vismfbanyuwangi.com – Dari total Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Banyuwangi sekitar Rp 3 Triliun, alokasi anggaran untuk pendidikan mencapai Rp 835 Miliar atau hampir 28 persen.

Hal itu disampaikan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat bersilaturahim dengan ulama dan tokoh masyarakat di Kecamatan Kalibaru dan Glenmore.

“Dari total APBD sekitar Rp 3 triliun, alokasi anggaran untuk pendidikan mencapai Rp 835 miliar atau hampir 28 persen dari APBD,” kata Bupati Ipuk.

“Pendidikan tetap jadi prioritas dalam pembangunan Banyuwangi. Anggaran pendidikan yang terbesar di APBD. Karena pendidikan tak hanya melulu berbicara tentang sekolah saja, tapi juga berbicara tentang mencetak SDM yang berkualitas, karena akan banyak sekali efek turunannya mulai ke sektor ekonomi, kesehatan, kesejahteraan, dan lainnya,” papar bupati perempuan tersebut.

Bantuan untuk lembaga pendidikan juga menjadi perhatian Bupati Ipuk. Pada 2021, Pemkab Banyuwangi menyalurkan dana Rp27 miliar kepada 97 lembaga pendidikan, yayasan, organisasi keagamaan, pondok pesantren, dan berbagai tempat ibadah.

Sementara, KH Toha Muntaha, Pengasuh Pondok Pesantren BPUI Minhajuttulab, Glenmore mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Banyuwangi atas perhatiannya kepada lembaga-lembaga pendidikan.

“Semoga ini menjadi keberkahan dan wasilah bagi pemkab untuk mempertahankan yang baik dan mencapai prestasi yang lebih baik dari sebelumnya,” ujar KH Toha Muntaha.

Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk juga memaparkan sejumlah program infrastruktur yang bakal dilaksanakan di Kecamatan Glenmore dan Kalibaru. “Tahun ini, pemkab mulai meningkatkan pembangunan infrastruktur setelah dua tahun terakhir banyak anggaran harus direalokasi untuk penanganan Covid-19. Konsepnya padat karya sehingga bisa membuka lapangan kerja bagi banyak orang,” ujarnya.

Untuk Kecamatan Glenmore, Bupati Ipuk menyebut ada sejumlah program infrastruktur yang dijalankan dari APBD, mulai perbaikan jalan, irigasi, jembatan hingga penataan pembangunan dan lingkungan yang totalnya mencapai Rp 7,8 miliar. 

“Ada pula pembangunan dan pemeliharaan jalan dengan konstruksi hotmix dan pavingisasi meliputi 6 desa, pipanisasi, pembangunan jembatan di dua desa hingga pembangunan saluran drainase,” imbuh Bupati Ipuk.

Selain itu, kata Bupati Ipuk, pada 2023 nanti, Glenmore bakal mendapatkan alokasi tambahan khusus sebagai reward atas pembayaran PBB sebesar Rp 1 miliar bagi Desa Margomulyo, Sumbergondo, Sepanjang, Bumiharjo, Karangharjo, dan Tulungrejo.

Sementara untuk Kecamatan Kalibaru sendiri, akan dilakukan pembangunan infrastruktur dengan nilai Rp 8 miliar pada tahun ini. Mulai perbaikan jalan, pavingisasi, irigasi, pembangunan RTH, pembangunan pasar, hingga pembangunan sarpras air bersih.

Dengan memacu pembangunan infrastruktur tersebut, Bupati Ipuk berharap dapat semakin memulihkan ekonomi masyarakat. “Semoga program infrastruktur ini dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menggerakkan ekonomi,” jelasnya.

Dalam silaturahim tersebut, di Kecamatan Kalibaru, bertempat di Rumah Tahfidz Al Cholil, Desa Kalibaru Wetan, Bupati Ipuk bertemu para ulama seperti KH Abdullah Umar, Rois Suriah MWC Kalibaru; KH Habib Abdurrahman, Pengasuh Pondok Pesantren  Al Falah; KH Moh Faizin, Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam; KH Iskandar Zulkarnain pengasuh, Pondok Pesantren Ittihad Wathoniyah; KH Mashuri, dan Pengasuh Rumah Tahfidz Al Cholill. Hadir pula sejumlah anggota DRPD Banyuwangi.

Adapun di Kecamatan Glenmore, Bupati Ipuk bertemu para ulama dan tokoh di Pondok Pesantren BPUI Minhajuttulab – Krikilan, Desa Tegalharjo.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button