BanyuwangiPemerintahan

Wamendes Budi Arie Setiadi Apresiasi “Bunga Desa” Banyuwangi  

visfmbanyuwangi.com – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi melaksanakan kunjungan kerja ke Banyuwangi. Salah satunya adalah mengikuti program Bupati Ngantor di Desa (“Bunga Desa”) yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran.

Program “Bunga Desa” telah dilakukan Bupati Ipuk sejak awal menjabat pada 2021.

Wamendes Budi Arie mengapresiasi program “Bunga Desa” yang menurut dia cukup efektif untuk dekat dengan rakyat sekaligus menyelesaikan permasalahan yang ada. “Ini program yang bagus. Sebagai upaya pemimpin untuk dekat dengan rakyat dengan langsung mengetahui persoalan yang ada. Belanja masalah dan langsung menyelesaikannya,” papar Budi.

Budi Arie berharap dengan segala inovasi kebijakan yang dilakukan dapat menjadikan Banyuwangi semakin maju.

“Capaian yang diperoleh Banyuwangi dengan segala inovasinya ini menjadi yang tertinggi, baik di Jawa Timur atau di nasional. Ini bisa menjadi inspirasi untuk desa-desa lainnya di Indonesia,” kata Bupati Ipuk.

Sementara, Bupati Ipuk menjelaskan, “Bunga Desa” di Jajag ini merupakan kali ke-17 dihelat. Setelah sempat libur ketika gelombang kedua Covid-19 memuncak. “Bunga Desa ini sebagai upaya gotong royong pemkab bersama pemerintahan desa untuk jemput bola layanan dan mencari solusi atas masalah yang ada,” kata Bupati Ipuk.

Dalam Bunga Desa itu, imbuh Bupati Ipuk, terdiri atas sejumlah agenda. Di antaranya meninjau langsung program-program yang bersentuhan dengan masyarakat secara langsung. “Seperti saya tadi mengunjungi balita yang mengalami stunting. Sekaligus melakukan sejumlah intervensi untuk perbaikan gizi,” ujarnya.

Bupati Ipuk mengatakan, selain itu, pihaknya juga meninjau program bedah rumah dan program rantang kasih yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi. Karena ingin mengetahui secara langsung bagaimana program tersebut berjalan di masyarakat.

Lebih jauh Bupati Ipuk menjelaskan sejumlah program yang berkaitan dengan pendidikan. Hal tersebut dipusatkan di SMP Santo Aloysius dan SDN 2 Jajag. Di antaranya adalah pelayanan OPSI untuk operator sekolah, bimbingan pengelolaan perpustakaan sekolah, parenting digital, sampai sosialisasi kebencanaan untuk pelajar. Ada juga laboratorium kewirausahaan yang diajarkan sejak dini kepada anak-anak pelajar. “Ada pula pembinaan dokter cilik untuk penggiat UKS. Pengembangan kewirausahaan warga juga tidak luput dari pantauan selama Bunga Desa. Seperti halnya meninjau sentra UMKM, pelatihan kewirausahaan dan belanja di warung makan setempat,” imbuh Bupati Ipuk.

Bupati perempuan tersebut mengaku, di Kantor Desa, juga disiapkan layanan perizinan untuk UMKM. Sehingga mereka tidak lagi perlu jauh-jauh lagi ke kota untuk mengurusnya. “Sejumlah pelayanan yang ada di kabupaten juga dilaksanakan di desa. Mulai dari layanan administrasi kependudukan, perizinan, ruang rindu untuk konseling masalah perempuan, hingga pembinaan pada calon pengantin,” tuturnya.

Bupati Ipuk menambahkan, di ujung acara, kegiatan ini ditutup dengan salat Ashar berjamaah dan bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat.

“Disini, saya bertemu dengan Kiai Burhan, Kiai Hasanun dan sejumlah tokoh lainnya,” pungkas Bupati Ipuk.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button