BanyuwangiPemerintahan

Ini Pesan Kemendes PDT Pada Kades dan BPD se Banyuwangi

visfmbanyuwangi.com – Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengingatkan empat program prioritas desa, yaitu menurunkan angka kemiskinan, penurunan stunting dan pemberdayaan Bumdes dan digitaliasi desa.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi saat bertemu sejumlah kepala desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi.

“Empat hal ini perlu dilaksanakan dan pihaknya percaya dengan memberikan ruang seluas-luasnya pada seluruh komponen, termasuk anak muda, ini dapat dilaksanakan dengan baik,” ujar Budi.

“Kami menekankan tentang pentingnya digitalisasi desa. Dengan pendekatan teknologi, pembangunan di desa akan semakin cepat dan efektif,” imbuhnya.

Dalam hal ini, Budi mengapresiasi langkah Pemkab Banyuwangi untuk mendorong desa-desanya menerapkan “Smart Kampung” yang telah melek digital.

“Kami melihat Smart Kampung Banyuwangi bisa adaptif dalam era digitalisasi. Sehingga kami berharap, Banyuwangi bisa menjadi inspirasi dan contoh buat kabupaten-kabupaten lain untuk mengembangkan desa,” papar Budi.

Wamen Budi melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi selama dua hari, Kamis – Jumat (31 Maret hingga 1 April 2022). Setelah bertemu dengan perangkat desa, Budi mengikuti program Bupati Ngantor di Desa (“Bunga Desa”) yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran.

Setiap pekan, Bupati Ipuk berkantor di desa secara bergilir sebagai upaya gotong royong pemkab bersama pemerintahan desa untuk jemput bola layanan dan mencari solusi atas masalah yang ada.

Program ini pun mendapat apresiasi dari Wamen yang menurutnya cukup efektif untuk dekat dengan rakyat sekaligus menyelesaikan permasalah yang ada. Di Desa Jajag, Wamen juga menyaksikan penyerahan simbolis program jaminan keselamatan kerja bagi anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Banyuwangi yang dibiayai oleh pemkab. Program ini kembali mendapat apresiasi dari Wamendes.

“Dengan program itu, saya berharap kinerja pemerintah desa akan semakin bagus. Karena program ini untuk melindungi BPD. Mendapat asuransi, sehingga mereka bisa bekerja dengan baik dan bisa membantu kemajuan desa lewat musyawarah masyarakat desa dan juga berdialog dan berpartisipasi dengan pemerintah desa,” jelas Budi.

Sementara itu, Bupati Ipuk menjelaskan bahwa dirinya berkomitmen membangun Banyuwangi dengan basis desa. “Saya meyakini, seiring tata kelola pemerintah desa yang baik, maka akan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan daerah,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Bupati Ipuk mengapresiasi kinerja para kepala desa dan BPD yang bergotong royong bersama membangun desa. Termasuk melalui Smart Kampung, yang dinilainya ini bisa memperlancar upaya digitalisasi desa.

“Smart Kampung” sendiri merupakan program pelayanan publik di tingkat desa. Sekaligus juga diintegrasikan dengan upaya pemberdayaan dan peningkatan kapasitas SDM masyarakat pedesaan. Ujungnya adalah meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi warga.

“Seperti yang disampaikan Pak Wamen Budi Arie Setiadi, membangun desa itu berarti membangun Indonesia. Ini akan menjadi pedoman bagi Banyuwangi,” ujar Bupati Ipuk.

“Saya berterima kasih atas arahan dan bimbingan pak Wamen Budi kepada seluruh kades dan BPD, di harapkan desa-desa di Banyuwangi semakin maju,” paparnya.

Dalam kunjungannya, Wamen juga dijadwalkan mengunjungi destinasi wisata berbasis desa, seperti di Desa Tamansari dan Desa Bangsring.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button