BanyuwangiPemerintahan

Produksi Kopi Banyuwangi Siap Tembus Pasar International  

visfmbanyuwangi.com – Para petani kopi Banyuwangi akan dipertemukan langsung dengan para investor dari berbagai negara di “Ijen Coffee Market”.

Ajang Ijen Coffee Market ini digelar oleh kolaborasi National Support for Local Investment Climate / National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED), bersama Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian BPN/Bapennas, dan Kementerian PDTT.

NSLIC/NSELRED merupakan program kerja sama antara pemerintah Indonesia melalui Kementerian BPN/Bappenas dan Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC), dalam mengembangkan kapasitas para pihak untuk meningkatkan iklim investasi lokal serta mengembangkan ekonomi lokal. 

Dipilihnya Banyuwangi karena daerah ini merupakan salah satu produksi kopi terbesar di Jawa Timur tidak hanya kopi hasil perkebunan namun juga kopi rakyatnya. Selain itu kopi Banyuwangi juga telah dikenal berkualitas, baik jenis robusta maupun arabicanya. 

Perwakilan NSLIC/NSELRED dan berbagai kementerian telah bertemu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani membahas teknis pelaksanaan Ijen Coffee Market. 

Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kemenkomarves, Kosmas Harefa mengatakan, program ini akan mempertemukan langsung petani dengan para investor dari berbagai negara, tanpa melalui perantara.

“Dengan demikian produk kopi petani Banyuwangi memiliki nilai ekonomis yang semakin tinggi,” ungkapnya.

Program ini rencanya akan digelar akhir Maret, selama tiga hari di Banyuwangi. Dengan melibatkan 35 investor dari dalam negeri serta berbagai negara, seperti Jerman, Kanada, Filipina, dan lainnya. Tidak hanya luar negeri, stakeholder dalam negeri seperti Shoope, Astra Internasional, dan lainnya juga terlibat dalam program ini.

Terdapat tiga agenda dalam Ijen Coffee Market, meliputi Coffee Market, Domestic Business Matching, dan International Business Matching. Nantinya para petani akan dipertemukan langsung dengan para investor. 

“Tidak hanya petani sebagai produsen kopi, melainkan ekosistem UMKM kopi juga dilibatkan dalam kegiatan ini. Misalnya roastery atau para pelaku usaha kopi lainnya,” ujar Kosmas.

Sementara Bupati Ipuk mengapresiasi dukungan pemerintah pusat pada Banyuwangi.

“Dengan Ijen Coffee Market ini memberikan peluang besar pada petani Banyuwangi agar produknya merambah pasar luar negeri,” kata Bupati Ipuk.

“Kopi Banyuwangi sudah ada yang ekspor ke luar negeri. Dengan cara ini produk kopi rakyat Banyuwangi lainnya semakin memiliki peluang semakin luas menembus pasar mancanegara,” paparnya.

Bupati Ipuk pun langsung mengintrusikan kepada dinas terkait, untuk mendata petani dan UMKM pelaku usaha kopi di Banyuwangi yang akan dimasukkan dalam katalog Ijen Coffee Market. 

“Ini kesempatan besar bagi petani dan pelaku usaha kopi Banyuwangi. Karena itu harus dimanfaatkan secara maksimal,” tutur Bupati perempuan tersebut.

“Selain itu, saya juga terus minta dilakukan pendampingan untuk peningkatan kualitas produk petani kopi Banyuwangi,” pungkasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button