Cuaca Buruk, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Ditutup 1 Jam Lebih

visfmbanyuwangi.com – Jalur penyeberangan lintas Ketapang-Gilimanuk ditutup sementara hampir selama 1 jam akibat cuaca buruk, yang menyebabkan terjadinya antrian kendaraan bermotor di area pelabuhan, Rabu (23/2/2022).
Penutupan penyeberangan Jawa-Bali ini dilakukan sejak pukul 10.08 WIB dan dibuka kembali pada pukul 10.40 WIB setelah cuaca dinilai sudah kembali membaik.
Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi Banyuwangi, Benyamin Ginting mengatakan, arus penyeberangan di lintas Jawa-Bali ini di tutup karena terjadi angin kencang disertai gelombang tinggi.
“Selain itu, juga turun kabut cukup tebal yang telah menganggu jarak pandang para nahkoda kapal,” ujarnya.
Disampaikan Ginting, secara periodik pengoperasian armada kapal menyesuaikan kondisi cuaca maupun gelombang laut. Jika terjadi cuaca buruk misalnya kabut yang menyebabkan pandangan terbatas serta adanya kecepatan angin atau gelombang tinggi, maka jalur penyeberangan ditutup sementara.
“Seperti yang terjadi kali ini, angin bertiup cukup kencang di sertai gelombang tinggi dan kabut tebal sehingga seluruh armada kapal di hentikan beroperasi. Ini dilakukan pihak KSOP karena pertimbangan keselamatan pelayaran,” jelas Ginting.
Namun menurut Ginting, biasanya penutupan sementara jalur penyeberangan Ketapang-Gilimanuk ini berlangsung tidak terlalu lama, hanya di kisaran 2 jam cuaca akan kembali normal.
“Biasanya penutupan gak lama. Sehingga pengoperasian armada kapal diberlakukan system buka tutup,” tutur Ginting.
Selain lintas Ketapang-Gilimanuk, kebijakan ini juga diberlakukan untuk lintas Ketapang-Lembar Lombok NTB. Seperti diketahui, PT ASDP Indonesia Ferry mulai Sabtu (26/12/2020) lalu mulai melayani jasa penyeberangan feri jarak jauh Banyuwangi-Lembar Lombok.
Kapal feri berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi langsung menuju Pelabuhan Lembar di Lombok dengan waktu tempuh selama 12 jam, yang dilayani 3 armada kapal.
“Untuk kapal yang beroperasi di lintas Jawa-Bali kata Ginting, antara 21-23 unit disetiap harinya. Dengan masing-masing armada kapal memiliki 8 kali pelayaran bolak balik. Sedangkan kapal yang disiagakan sebanyak 32 unit,” papar Ginting.
Sementara itu, dengan adanya cuaca buruk ini, menyebabkan puluhan unit kendaraan yang akan menyeberang ke Bali harus rela menunggu di area Pelabuhan Ketapang sampai cuaca kembali membaik.
Untung saja tidak sampai terjadi penumpukan, karena volume kendaraan bermotor terpantau normal.