BanyuwangiPeristiwa

Percobaan Pembunuhan Ketua MUI Pesanggaran : Pelaku Sakit Hati Dilarang ke Asrama Putri

visfmbanyuwangi.com – Dari hasil pengembangan penyidikan kepolisian, motif pelaku melakukan penganiayaan disertai percobaan pembunuhan terhadap ketua MUI Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi disebabkan karena sakit hati, pernah di tegur agar tidak bermain dilingkungan asrama putri dari Pondok Pesantren milik korban.

Hal ini berdasarkan dari keterangan pelaku, Darmanto, saat menjalani pemeriksaan secara intensif oleh penyidik Satreskrim Polresta Banyuwangi.

“Motif yang melatarbelakangi percobaan pembunuhan terhadap korban, karena tersangka mengaku merasa sakit hati. Setelah sebelumnya, ia pernah ditegur oleh korban agar tidak bermain di lingkungan santri asrama putri, di kawasan pondok pesantren milik korban,” ujar Kasubag Humas Polresta Banyuwangi, Iptu Lita Kurniawan dalam keterangan persnya, Sabtu (19/2/2022).

Sebagai informasi, korban yang merupakan Ketua MUI Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi tersebut juga pimpinan dari Pondok Pesantren Al Hidayah, Desa Yosomulyo, Kecamatan Pesanggaran.

Sudah 15 hari, pelaku ditampung oleh korban untuk tinggal di rumahnya karena merasa kasihan. Pasalnya, selama ini, pelaku yang merupakan warga asli Palembang tersebut tinggal disebuah gubuk di pinggir hutan, yang tidak jauh dari rumah dan pondok pesantren korban.

Iptu Lita menjelaskan, kepolisian sudah memeriksa kejiwaan pelaku dan hasilnya normal sehat lahir bathin, tidak menunjukkan adanya gangguan.

“Untuk itulah, kepolisian menjerat tersangka dengan pasal 315 ayat 2 jonto pasal 338 jonto pasal 53 tentang percobaan pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” kata Iptu Lita.

“Dugaan ini juga di perkuat dengan barang bukti sebilah pisau yang digunakan pelaku untuk menganiaya korban. Pelaku mengakui bahwa pisau itu sudah di persiapkannya saat sebelum melakukan aksi,” imbuhnya.

Iptu Lita menambahkan, pisau tersebut sempat dibuang oleh pelaku di area jembatan kawasan Seneporejo, karena berniat untuk menghilangkan barang bukti.

“Namun dengan upaya aparat kepolisian, pisau itu berhasil di ketemukan,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, pelaku mengaku sakit perut lalu meminta air kepada korban untuk di doakan agar sakitnya tersebut segera sembuh. Namun setelah didoakan, pelaku pun meminum air itu namun rupanya sakitnya tidak kunjung sembuh.

Akhirnya, pelaku menyerang dan menganiaya korban dengan pisau hingga korban mengalami luka cukup parah pada perut, leher, dada dan tangannya. Selanjutnya, korban berlari kekamar mandi dan menutup pintunya dari dalam untuk menyelamatkan diri. Sedangkan pelaku langsung melarikan diri.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button