BanyuwangiPeristiwa

Pemuda di Banyuwangi Nekat Gantung Diri, Diduga Karena Soal Asmara  

visfmbanyuwangi.com – Dari hasil olah TKP sementara kepolisian, aksi nekat seorang pemuda asal Desa Pesucen, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri diduga karena persoalan asmara.

Seperti diketahui, masyarakat Desa Pesucen di gegerkan dengan ditemukannya jenazah Andrean Hady Kusuma dengan kondisi lehernya menggantung di salah satu plafon kamar rumah kakek dan neneknya di kawasan Dusun Krajan, RT 3 RW 2 pada Kamis sore (17/2/2022) sekira pukul 16.30 WIB.

Pertama kali ditemukan, pemuda berusia 20 tahun tersebut memakai kaos warna merah dan celana pendek cokelat muda, dengan kondisi lehernya menggantung dengan tali tampar biru sepanjang 3 meter. Sedangkan jarak tali dari plavon ke leher korban sekitar setengah meter. Ujung kaki korban menyentuh lantai.

Di sisi samping ada kursi plastic yang diduga digunakan oleh korban untuk memasang tali di plafon, yang disambungkan ke tralis jendela kamar untuk digunakan bunuh diri.

Sontak saja, peristiwa ini menggerkan warga setempat yang selanjutnya di laporkan ke pihak kepolisian untuk dilakukan evakuasi.

“Menurut pengakuan Fransiska Hana, tetangga korban, saat itu nenek korban menghubungi dirinya untuk menyuruh melihat korban di rumahnya karena ponselnya tidak bisa dihubungi. Sembari meminta untuk segera menjemput neneknya di RSUD Blambangan,” kata Kanit Reskrim Polsek Kalipuro, Banyuwangi, Aiptu Bambang Sugiharto yang mendatangi TKP.

Sekedar diketahui, sebelum kejadian, korban menghantarkan neneknya ke rumah sakit untuk menemani kakeknya cuci darah. Selang beberapa lama, korban berpamitan pulang dengan alasan untuk keperluan. Dan meminta neneknya untuk menghubungi apabila minta dijemput.

“Saat itu, katanya korban sempat bertemu dengan kekasihnya,” tutur Aiptu Bambang.

Memang selama ini korban tinggal bersama kakek dan neneknya sejak masih duduk di kelas 2 Sekolah Dasar, setelah kedua orang tuanya bercerai.

Aiptu Bambang menjelaskan, setelah mendapatkan telf tersebut, saksi Fransiska masuk kedalam rumah korban dan melihat pintu kamar sudah terbuka. Selanjutnya didorong, dan saksi mengaku kaget melihat tubuh korban menggantung di plafon kamar.

“Lalu ia berlari keluar rumah meminta tolong kepada warga sekitar,” tuturnya.

Aiptu Bambang mengaku, kepolisian terus melakukan pengembangan penyidikan mengenai penyebab kematian korban.

“Kami mendapat keterangan dari beberapa orang warga, diduga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri setelah bertengkar dengan kekasihnya,” ujar Aiptu Bambang.

Meski demikian, Aiptu Bambang juga mengaku telah mengamankan ponsel korban.

“Kami sudah amankan ponsel korban untuk melacak isi chatnya. Supaya dugaan itu semakin kuat. Tapi ponselnya terkunci,” pungkasnya.

Sementara itu, setelah berhasil di evakusi oleh aparat kepolisian dan warga, jenazah korban di semayamkan di rumah duka yang dilanjutkan dengan dimandikan.

Dan pada Kamis malam itu juga, jenazah korban di makamkan di pemakaman umum setempat yang berjarak kurang lebih sekitar 2 kilometer arah barat dari rumah korban.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button